1. Anna

200 17 1
                                    

Langit nampak suram, cakrawala tak henti-henti meneteskan butiran air, layaknya ribuan pasukan menyerbu.

-Quotes ala-ala abang Brandon cihuy banget-

Bilang aja ujan deres, ribet amat dah
-Anna-
•••••

Si gadis yang dengan tampilan rambut yang berbanding terbalik dengan seragamnya yang rapi, terlihat sedang menunggu jemputan dibangku panjang depan kelas yang sialnya sepanjang koridor itu sangat-sangat sepi.

Iya, gadis itu bernama Anna. Dia sedang menunggu ibunya, sendirian saja. Jujur dia adalah cewek penakut, walau wajahnya tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun.

"Siapa ya?" tanya Anna dengan menaikkan satu alisnya.

"Hah? Masa nggak kenal aku?" sahut cowok itu.

"Gak." jawab Anna

Anna itu emang cuek banget apalagi sama cowok yang nggak dia kenal, orang kadang sama temen cowoknya sendiri aja dia cuek

"Idih dasar cewek ini tetep cuek aja," cowok itu acak-acakin rambut Anna.

"Kenapa? Gak suka? Pergi aja! Toh aku juga gak kenal kamu!" jawab Anna dengan nada tinggi lalu ia beranjak dari tempat duduknya meninggalkan si cowok itu.

*Sreeett....*

Cowok itu menarik tangan Anna, "Aku Brandon, coba kamu inget-inget lagi, nice too meet you again Naa," tangannya kini memegangi lengan Anna dan menatapnya seolah-olah rindu akut.

"O, LEPASIN AKU TENGU KUPRET!" umpat Anna dengan penuh kekesalan.

Anna, dia paling anti-anti dengan cowok ya itu juga sifat dia.

Hari itu Anna bener-bener sangat kesal dengan semuanya, udah temen deketnya pada pulang duluan, nungguin jemputan yang lama banget, ditambah ketemu cowok resek yang sok kenal banget pake acara pegang-pegang tangan lagi.

°°°°°°

Sesampainya Anna di rumah muka super badmoodnya yang selalu dijadiin photo profil wajib tiap harinya. Oh yaa, Anna punya kakak perempuan namanya Naila, kakaknya sih lebih lemah lembut daripada Anna. Mereka tuh saling melengkapi bahkan Anna layaknya benteng bagi kakaknya. Yaa ini sifat Anna yang disukai sahabatnya, dia dewasa dan siap berkorban.

Tanpa sepatah katapun, Anna memasuki rumahnya.
"Dek, kenapa tuh muka mamel banget?" Kak Naila memang sengaja mengejek Anna.

"Eh dasar nih orang, baru pulang udah dimarahin ngajak berantem?" jawab Anna dengan menunjukkan muka sinisnya.

"Kamu kagak usah nglawak deh dek, itu kan kata-kata iklan milkita dek," mendengar jawaban Anna, sontak Kak Naila tertawa lepas.

"Haha, Lucu yaa? Haha!" Anna hanya mencibirnya dengan ketawa mode garing, bahkan mode gosong.

"Kagak ikhlas banget sumpah!" Kak Naila menghentikan tawanya, yang sini diganti dengan tatapan datar.

"BIARIN!" jawab Anna, lalu ia meneruskan langkahnya yang terhenti. 

*Brak..* (suara gebrakan pintu itu menggema hingga ke sudut rumah Anna)

"Buset dah nih anak unmood boleh tapi itu pintu kamar baru dibeliin baru woi! Yang lama kamu apain dek sampe jebol bawah gitu," oceh Kak Naila dengan nada sedikit lebih tinggi

Cewek KutubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang