(5) - Kabur ah! -

17 1 1
                                    

"Sepertinya gue harus menyelesaikan tugas yang lebih penting daripada ke kantin." lalu Siska tersenyum licik.

Gadis itu menyeringai menyeramkan, tanpa sepatah kata apapun ia meninggalkan kedua temannya.

Seringaian diwajah gadis itu kian lebar ketika terdapat satu notifikasi dimedia sosialnya.

"Lo mungkin lolos dari jebakan gue Anna! Tapi gue harap lo gak lupa setiap rencana pasti ada satu dan dua atau bahkan tiga." ucapnya sembari mengamati pesan itu.

"Sis! Lo pergi gak bilang-bilang!" gerutu Reva yang kini berhasil menyusul Siska.

"Gue ada tugas buat kalian!"

"Apa lagi?"

"Gue mau lo cetak foto ini sebanyak mungkin dengan berbagai ukuran!" perkataan Siska mendapat dengusan kesal dari Reva dan Rida.

"Kita babu lo apa?" kesal Rida.

"Akhir pekan kita shopping!" perkataan Siska mampu membangkitkan semangat dua temannya itu.

"Deal!"

- c e w e k k u t u b -

"

"Anna!"

"Noh dicari orang ganteng lagi lo!"

Rendi menghampiri tempat duduknya di kantin, sontak membuat beberapa pandangan siswa-siswi tertuju ke arah mereka.

"Gue dikasih pesen sama Brandon kalo waktu pengumuman lo harus ada deket dia, buat kelas A juga harus gabung sama kelas kita ya." tutur Rendi.

"Oke kak." Anna mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Siap deh! Di aula kan Kak?" tanya Elsa.

"Iya. Yaudah gue balik dulu ya." Rendi melambaikan tangannya.

"Yaelah! Males banget gue pengumuman harus nungguin disini." gerutu Anna setelah ia yakin bahwa Rendi benar-benar pergi.

"Lo tuh! Ada kesempatan emas bisa deket sama Kak Brandon, malah menggerutu!" tutur Zofa.

"Nah, gimana kalau lo aja yang gantiin gue?" tawaran Anna membuat Zofa tergiur.

"Tapi kan lo yang main drama itu Naa!" Zofa masih berusaha mengelak.

"Gampang! Lo tinggal bilang aja kalau gue sakit perut parah." Anna tersenyum penuh kemenangan.

"Eits.. kalau gitu gue juga mau dong!" tambah Tessa.

"Gak bisa dong gue kan yang lebih deket sama Anna!" Elsa tidak terima.

"Lah! Kan gue yang ditawarin gimana sih lo pada?!" sahut Zofa kesal.

Anna dibuat pusing oleh ketiga temannya yang berdebat merebutkan posisi untuk menggantikannya.

"Gue akan tentuin secara adil." ketiga gadis itupun menoleh ke arah Anna.

"Yuk ikut gue!"

Anna membawa ketiga temannya ke taman belakanv sekolah, tanpa ia sadari. Anna dan teman-temannya melewati sekumpulan anak OSIS dan panitia acara

"Oke, kalian semua baris depan gue!" interupsi dari Anna cukup jelas untuk mereka dengar.

"Lo pada mau gantiin gue kan? Gampang! Apakah kalian liat ada satu buah apel matang disana?" Anna menunjuk dengan dagunya.

Cewek KutubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang