4. Pasal Cowok?

82 6 0
                                    

Sejam yang lalu bel pulang sudah berbunyi, sedangkan saat ini terlihat dua gadis yang nampak sibuk dengan buku tulis masing-masing. Mereka adalah Elsa dan Anna yang sibuk mencatat catatan yang tidak dicatat waktu guru catatin. Mereka lama sekali, karena 90% waktu digunakan untuk ngobrol dan sisanya mencatat. Dasar wanita.

"Eh El, kok gue jadi kepikiran sih soal kakak kelas yang namanya Brambang itu." ujar Anna ditengah kesibukannya mencatat.

"Brambang siapa coba?!"

"Ya yang dibahas waktu itu, seinget gue namanya Brambang deh."

"Oh, lo tuh kebiasaan ya seenak jidat ubah nama orang. Dia itu namanya Kak Brandon anak 9D."

"Gue kasih tau ya, gue pernah disapa sama dia waktu nunggu jemputan sendirian. Dan anehnya dia kenal gue."

Elsa langsung menghentikan kegiatannya, ia menatap Anna lekat.

"Serius lo Naa?"

"Harus berapa rius supaya lo percaya?"

"Gila.. jangan-jangan dia..." Elsa sengaja menggantung ucapannya.

"Apaan? Gak usah aneh-aneh. Orang tengu kupret kayak gitu gak mungkin, gak mungkin." Elsa memandang Anna heran, Anna ngomong tidak jelas begini.

"Lo ngomong apa sih?"

"Ya lo mau bilang Kak Brandon suka gue kan?" ujar Anna kelewat percaya diri.

"Titisan sapa lo sepede gini ha?" Anna tidak menjawab.

"Lo udah mikir sampek sana ya? Jangan-jangan lo yang suka? Cie seorang Anna Lesvira Hanomko sudah memikirkan mengenai cowok rupanya." goda Elsa, ia juga mencolek-colek pipi Anna berkali-kali.

"Apaan sih?" Anna menepis tangan Elsa.

"Gue dukung kok, semoga jodoh ya." perkataan Elsa mendapat pelototan dari Anna.

*03.35 PM
Matahari senja nampak gagah dilangit barat tepat disaat waktunya akan usai.

Dua gadis itu akhirnya menyelesaikan catatan mereka. Mereka memutuskan untuk langsung pulang saja. Rumah mereka jaraknya cukup jauh sekitar 16km, mungkin jika Anna berjalan kaki ke rumah Elsa kalau nggak capek ya pingsan.

Sembari menunggu jemputan kedua gadis itu memilih untuk membeli siomay depan sekolah mereka.

"Bang siomay 5000 bungkus ya." Elsa menyerahkan selembar uang 10000.

"Bang saya juga." sahut Anna

Setelah abang siomay menyiapkan memberikan pesanan mereka. Kedua gadis itu memilih duduk di kursi dekat gerbang sekolah.

Ketika asik makan. Mereka dihebohkan dengan kedatangan seorang cowok yang mengendarai motor gede masuk ke sekolah mereka.

"Emang SMP kita bolehin pake motor?"

"Boleh sih Naa, cuma kalau ada apa-apa sekolah nggak tanggung jawab."

Mereka mengamati gerak-gerik cowok itu, ketika membuka helmnya. Anna dan Elsa sempat terkejut.

"DIA KAN..." kata mereka bersamaan.

"Yang pernah jadi model baju dimall itu kan?" Anna masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Hooh Naa, gila aslinya lebih ganteng."

"Banget El banget!"

Mereka mengamati cowok itu, sampai-sampai mereka tidak sadar bahwa keduanya sudah dijemput sedari tadi.

Elsa itu bagaikan penghibur pribadi Anna yang selalu serius, pembawa tawa dan canda Anna, walaupun bertingkah dan berbicara layaknya anak kecil, jika bertemu Anna seakan dunia terbalik, ia menjadi orang yang lebih bijak dan dewasa.

Sedangkan

Anna itu ketika bersama Elsa dia berubah menjadi seseorang yang manja dan cerewet, tidak lagi cuek, apakah ini kenyamanan persahabatan?

•••••
_____________________________________

Gimana-gimana? Ini masih bagian orientasi sih. Biar gak bingung sama sifat-sifat tokohnya.

Cewek KutubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang