t h i r t e e n

1K 243 140
                                    

Berpura pura seakan semuanya baik baik saja sangatlah menyakitkan.

Tapi apa lagi yang bisa dilakukan dua insan bersebelahan rumah ini?

Sampai saat ini Guanlin belum bisa menemui Minhyun.

Hal lain yang juga belum bisa Guanlin lakukan adalah mengatakan pada Seonho dia akan kuliah di London.

Janjinya pada diri sendiri adalah dia akan bilang tepat setelah dirinya resmi diterima, tapi sudah seminggu sejak surat dengan cap yang kelihatan sangat elegan itu berada di tangannya, Guanlin masih tidak sanggup menyampaikan kabar tersebut.

Guanlin bahkan mulai mengepaki barangnya sedikit demi sedikit dan harus panik menendang kardus ke kolong kasur tiap kali Seonho main ke kamarnya.

Guanlin akhinya memutuskan mengabari Ibu Seonho lebih dulu.

Tentu saja responnya sangat mengejutkan, Ibu Seonho menangis seperti akan kehilangan anaknya sendiri.

Ah ngomong ngomong, Ibu Seonho juga sudah tahu soal Minhyun.

Lebih tepatnya Seonho mengajak Ibunya bertemu Minhyun sehari setelah insiden hujan malam itu.

Guanlin juga memberitahu Daniel, Seongwoo, dan Woojin.

Singkatnya sepertinya semua orang yang Guanlin kenal sudah tau tentang ini kecuali Seonho.

Sejujurnya Guanlin merasa bersalah. Tapi keadaan tidak pernah tepat untuk mereka.

Suatu waktu Guanlin mengajak Seonho pergi berdua, tapi tiba tiba batal karena hari itu ternyata Minhyun ada jadwal kemoterapi dan Seonho ingin menemaninya.

Minhyun, sepengetahuan Guanlin, keadaannya cukup baik dan kemoterapi yang dia ikuti juga berjalan lancar.

Jahatnya Guanlin sering berharap Minhyun tiba tiba botak karena kemo. Tapi sepertinya itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Walaupun belum pernah bertemu langsung, Guanlin sudah liat Minhyun lewat foto.

Pucat pasi karena sakit saja auranya sudah tampan, batin Guanlin saat itu.

Sulit bagi Guanlin untuk membenci orang yang sakit, apalagi jelas jelas dia adalah soulmate orang yang dicintai Guanlin.

Untungnya Seonho selalu meminimalisir percakapan tentang Minhyun, nama itu hanya disebut dalam beberapa kondisi saja.

Guanlin berusaha menyembuhkan sakit hatinya dengan lebih fokus pada sekolah karena bagaimanapun juga nilainya akan tetap di pantau.

Dia juga mencoba kerja part time di cafe Seongwoo. Hanya sedikit membantu di jam jam sibuk saat weekend.

Berteman dengan orang orang baru seperti Kim Jaehwan pemilik cafe yang sering datang.

Park Jihoon yang ternyata sangat baik dan setidaknya bisa menghibur Guanlin dengan segala tingkah laku lucunya bersama Seongwoo.

Juga Bae Jinyoung, pacar Jihoon yang selalu datang ke cafe, tidak jauh berbeda dengan Kang Daniel.

Kehangatan di cafe seringkali membuat Guanlin lupa tentang betapa kesepian dirinya saat ini dan betapa jauh kini jaraknya dengan Seonho.

"Kau harus memberitahunya"

"Eh?"

"Seonho. Katakan padanya sebelum dia mengetahuinya dari orang lain. Dia pasti akan kecewa" kata Jihoon sambil mengelap meja dibawah mesin kopi.

"Aku tidak bisa. Aku belum siap"

"Siap atau tidak itu akan terjadi dalam sekejap mata Lin. Waktu berjalan cepat dan mungkin saja tanpa kau sadari tiba tiba besok kau sudah harus berangkat"

Red String of Fate 🌹GUANHO🌹 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang