"Kamu mau pulang bersama nanti?" tanya Guanlin begitu mereka sampai dan keluar dari mobil.
"Bolehkah? Apa kau tidak ada jam tambahan?" tanya Seonho balik.
Guanlin diam dan mengingat ngingat sebentar.
"Sepertinya tidak ada. Aku akan memberitahumu nanti, kirimkan aku pesan saja kalau kau sudah selesai atau jika ada keperluan mendadak. Aku mungkin akan menunggumu"
Seonho tersenyum dan menyenggol Guanlin dengan bahunya.
"Wah, kau benar benar baik hari ini. Baiklah! Ayo kita pulang bersama dan aku akan menraktirmu sebagai tanda terima kasih" kata Seonho lagi sambil melompat lompat riang.
Guanlin mendorongnya pelan "Kelasmu ke arah sana Seonho. Sampai jumpa" balas Guanlin sambil mengangkat tangan kanannya tanda 'selamat tinggal' lalu berjalan ke arah kelasnya sendiri.
Saat tiba di kelas, Guanlin disuguhkan dengan pemandangan tidak biasa.
Kang Daniel sudah duduk tenang di meja mereka berdua.
"Guanlin!!!" sapanya dengan senyum lebar, memperlihatkan dua gigi kelincinya.
Guanlin menghela nafas sambil menaruh tasnya di bawah meja.
"Apa apa? Tentang barista di cafe itu lagi?"
Daniel mengangguk cepat tak ubahnya seperti anak anjing yang menggemaskan.
"Aku kesana lagi kemarin. Dan seperti yang sudah sudah, dia juga merasakan sengatan kecil dari gelang ini, sama sepertiku! Aku sangat yakin kali ini!"
"Dan seperti yang sudah sudah juga, kau mengintipnya dari luar dan begitu dia terlihat kebingungan mencari jodohnya, kau kabur kan?" balas Guanlin.
Daniel cemberut.
"Aku takut Guanlin. Dia terlihat lebih tua. Bagaimana jika dia kecewa setelah melihat aku yang masih murid SMA?"
Kebanyakan teman sekelas Guanlin sudah mendapatkan red string milik mereka sendiri. Dan masalahnya pun beragam.
Mulai dari yang terkejut karena ternyata pasangan benangnya adalah perempuan, padahal dirinya juga perempuan dan tidak pernah merasa orientasi sexualnya berbeda, sampai yang tidak terima karena jodohnya jauh lebih tua dan tidak sesuai harapannya.
Tapi hanya beberapa orang yang cukup beruntung (bagi Guanlin) yang dalam waktu cepat sudah menemukan jodohnya.
Sisanya masih lebih banyak yang benar benar clueless tentang red string mereka.
Mungkin sebaiknya Guanlin menarik opininya tentang beruntung setelah melihat keadaan teman baiknya yang merana ini.
"Daniel, dia pasti kebingungan mencarimu. Kamu tidak kasihan padanya?"
Daniel langsung merosot dan menutup wajahnya dengan lengan diatas meja.
"Tapi aku benar benar tidak memiliki sedikitpun keberanian Lin. Dia dewasa dan tampan dan sangat berkharisma. Tolong aku" pinta Daniel.
"Bagaimana caraku menolongmu? Kamu lah yang benangnya berhubungan dengan barista itu, bukan aku" jawab Guanlin.
"Temani aku ke cafe itu"
Guanlin menatapnya simpati.
"Baiklah, tapi janji jangan lari. Dan jangan hari ini"
"Terimakasih Guanlin!" Daniel langsung memeluk Guanlin yang segera dilepas olehnya.
"Besok? Memangnya kau mau kemana hari ini?"
Guanlin tidak menjawab tapi pandangannya teralih pada sosok Seonho yang sedang tersenyum padanya sambil jalan melewati kelas Guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String of Fate 🌹GUANHO🌹 [COMPLETED]
Historia CortaApa yang akan terjadi jika hatimu berlabuh pada tempat yang tidak seharusnya? {Highest Rank #36 in Short Story}