"Lin. Guanlin" suara ketukan pintu membangunkan Guanlin.
"Ada apa Ma" jawabnya.
"Kau baru bangun? Tidak biasanya kamu harus dibangunkan seperti ini. Bergegaslah mandi dan bantu Seonho. Bukankah dia akan merayakan ulang tahunnya nanti sore?"
Guanlin mengerjapkan matanya beberapa kali.
Semalam dia sengaja mematikan semua alarmnya. Setengah dirinya berharap dia tidak perlu bangun hari ini.
"Aku akan segera kesana Ma" sahutnya.
Guanlin duduk di tepi ranjang, matanya terpaku pada benang merah di pergelangan tangan.
Hari inilah finalnya.
Tapi melihat tidak ada sama sekali feeling berbeda pada dirinya, Guanlin menyerah.
Dia akan mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.
Guanlin mandi dan mengenakan pakaian santai namun rapih, menghabiskan waktu beberapa menit di depan kaca untuk menata rambut dan juga menata hati.
Dalam hati Guanlin bertanya tanya, apakah Seonho juga sedang gelisah, ingin tahu apakah mereka berdua soulmate atau bukan.
Setelah menarik nafas panjang, Guanlin turun kebawah.
"Ma aku akan kerumah Seonho sekarang" pamitnya.
"Bawakan ini Guanlin. Bilang padanya selamat ulang tahun dari Mama"
Mama menaruh sepiring penuh cupcake berwarna kuning cerah ditangan Guanlin.
Guanlin mengernyit. Mama bahkan tidak membuat kue untuk ulang tahun Guanlin. Dasar.
"Kenapa wajahmu murung seperti itu?"
"Siapa yang murung" Guanlin menghindar.
"Jangan jangan benar dugaan Mama. Kamu menyukai- hei Guanlin! Mama belum selesai bicara!"
Tapi Guanlin tidak peduli dan buru buru keluar dari rumah.
Siang ini cukup terik, membuat Guanlin mempercepat langkahnya.
Guanlin bersumpah debaran jantungnya benar benar tidak terkontrol saat ini.
Guanlin segera mengetuk pintu begitu dia sampai dirumah Seonho.
1.......
2.......
3.......
Jantung Guanlin seperti meloncat keluar saat pintu terbuka,
"Ah Guanlin, syukurlah kau disini. Kami butuh bantuan dengan dekornya" Ibu Seonho tersenyum lebar saat melihat Guanlin.
"Dimana Seonho Bu?"
"Dia di halaman belakang, mengatur snack di dekat kolam renang. Ah Mamamu yang membuat cupcake ini? Cantik seperti biasa, bawakan pada Seonho dia pasti senang"
Guanlin mengangguk.
Dia berjalan perlahan menuju pintu belakang.
Setiap langkahnya terasa waswas, menunggu sekecil apapun perasaan yang akan ditimbulkan oleh red string saat bertemu soulmate.
Ditatapnya punggung Seonho yang sedang mondar mandir.
Nihil.
Guanlin mengikis jarak diantara mereka berdua. Entah emosi macam apa yang Guanlin rasakan sekarang.
Kecewa? Lega? Marah? Sedih?
"Seonho" panggilnya.
Begitu Seonho membalik badan, Guanlin tahu jelas perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String of Fate 🌹GUANHO🌹 [COMPLETED]
Historia CortaApa yang akan terjadi jika hatimu berlabuh pada tempat yang tidak seharusnya? {Highest Rank #36 in Short Story}