Hari yang sebelumnya tidak pernah Guanlin bayangkan akhirnya tiba.
Keberangkatannya ke Inggris.
Diliriknya sekali lagi sekumpulan orang orang yang mengantar kepergiannya, wajah Seonho masih tidak ada diantara mereka.
Tidak banyak yang bisa Guanlin lakukan dua bulan belakangan.
Dirinya semakin disibukkan dengan banyak sekali berkas yang harus diurus berhubungan dengan kuliahnya di luar negri.
Belum lagi persiapan ujian akhir.
Ditambah Seonho juga menarik diri semenjak Guanlin memberitahunya hari itu.
Guanlin semacam sudah pasrah tentang hubungannya dengan Seonho.
"Coba cek lagi barang bawaanmu"
"Mah ini sudah ketiga kalinya kau menyuruhku seperti itu. Tenang saja semuanya sudah kusiapkan dengan baik"
Guanlin lalu memeluk Mamanya cukup lama "Tolong perhatikan tetangga kita terus ya Ma"
Mama memukul bahu Guanlin pelan, "Ya setidaknya tinggalkan pesan juga untuk Mamamu ini"
Guanlin tersenyum lebar.
Dia kemudian beralih ke teman temannya.
Woojin, Daniel, Hyunbin bahkan Seongwoo, Jihoon dan Jinyoung ada disini.
Dipeluknya satu persatu sebagai tanda perpisahan.
"Ingat kirimkan kami oleh oleh terus ya!"
"Tunggu aku akan menyusul"
"Sering sering pulang Guanlin awas saja!"
"Sukses ya"
"Jangan lupa temukan bahagiamu juga disana"
"Baik baik di negara orang"
Guanlin terharu dengan segala bentuk perhatian yang diberikan untuknya.
Woojin bahkan membawakan setoples kimchi buatan Ibunya yang membuat Guanlin ketar ketir apakah barang ini aman ditaruh dibagasi pesawat.
Panggilan terakhir terdengar dari speaker untuk nomer penerbangan Guanlin.
Guanlin menghela nafas sekali lagi, menelan bulat bulat fakta pahit dia tidak bisa bertemu Seonho di hari terakhirnya disini.
Sepertinya ini saatnya pergi.
Papa merangkul Guanlin dan mencengkram bahunya "Kau sudah besar sekarang, Guanlin"
Guanlin tertawa manis, "Tentu saja aku kan anak Papa"
Lepas dari Papa, gantian Kak Wooseok yang merengkuhnya.
"Ini sedikit canggung tapi yaa aku akan merindukanmu Guanlin. Bagaimanapun kau adikku satu satunya" kata Wooseok pelan.
Guanlin balas memeluk Wooseok erat "Jaga Mama dan Papa untukku Kak"
"Aku akan sangat merindukan kalian semua. Terimakasih sudah mengantarku"
Guanlin membungkuk sopan dan melambai terakhir kali pada semua orang sebelum melangkah masuk ke boarding room.
Tapi lubuk hati terdalam Guanlin meminta dirinya untuk menengok sekali lagi, dengan sisa sisa harapan Seonho akan muncul di detik terakhir seperti di film romantis.
Guanlin menertawai dirinya sendiri.
Bodoh.
Dari awalpun kisahnya dengan Seonho jauh dari kata romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String of Fate 🌹GUANHO🌹 [COMPLETED]
Short StoryApa yang akan terjadi jika hatimu berlabuh pada tempat yang tidak seharusnya? {Highest Rank #36 in Short Story}