Layar handphone Guanlin tiba tiba terpampang wajah dan nama Seonho.
"Lin?"
"Kenapa?"
"Kau sibuk? Ibuku harus checkup jam 10 tapi taksi yang ku pesan tidak juga tiba. Kau mau mengantar kami?"
"Aku akan berada di depan rumahmu dalam 5 menit. Bersiaplah"
Guanlin segera berganti baju dan berpamitan pada Mamanya.
Tepat saat Seonho sedang menggandeng Ibunya keluar pagar, Guanlin tiba di depan rumah Seonho.
Guanlin langsung turun dari mobil dan membukakan pintu.
"Kenapa kau pakai pesan taksi segala? Kau bisa memintaku dari awal" bisiknya.
"Kau pikir dirimu supir?" balas Seonho.
"Guanlin maaf ya Ibu jadi merepotkan seperti ini. Ayahnya Seonho sedang ada meeting penting di kantornya sehingga hari minggu seperti ini tidak ada dirumah"
"Tidak apa Bu, Guanlin tidak merasa repot sama sekali"
Guanlin lalu menutup pintu hati hati dan menunggu Seonho mengunci rumah dan pagar.
Seonho dan Guanlin masuk bersamaan ke mobil.
"Lin rumah sakitnya bukan yang biasa ya, sejak bulan lalu Ibu dirujuk ke rumah sakit yang lain. Karena tahap kemoterapinya sudah selesai, sekarang hanya checkup rutin saja"
"Ah baiklah, tunjukkan saja jalannya padaku Seonho" kata Guanlin.
Di mobil mereka lebih banyak berbincang dengan Ibu Seonho.
Beliau menanyakan bagaimana keadaan sekolah mereka berdua, dan hal hal kecil lainnya.
"Ku dengar dari mamamu, Wooseok akan memperkenalkan calonnya ya? Ah beruntung sekali siapapun itu"
"Kak Wooseok bertemu jodohnya? Benarkah? Kau tidak bilang padaku!" seru Seonho heboh.
"Aku lupa Seonho diamlah"
"Betul Bu, rencananya kami akan makan malam keluarga malam ini" jawab Guanlin pada Ibu Seonho.
"Aku benar benar ikut senang mendengarnya. Ku harap semuanya berjalan lancar. Wooseok walaupun tidak sesering dirimu main kerumah kami, dia selalu kuingat sebagai anak yang manis"
"Manis apanya, dia sering membuatku menangis dulu Bu!" Seonho tidak terima.
"Kamu yang kelewat cengeng Seonho" kata Ibunya yang membuat Guanlin terkekeh.
Tidak terasa mereka sudah sampai di basement parkiran rumah sakit.
Saat menunggu lift, cukup banyak orang disana.
"Bu kau tidak boleh terlambat, naiklah saja sendiri aku dan Guanlin akan naik tangga. Kami akan menunggumu di depan ruang periksa ya Bu?" kata Seonho.
"Baiklah Seonho. Apakah kau bisa sekalian mengurus administrasi?"
Seonho mengangguk patuh.
Begitu Ibunya masuk ke dalam lift, Guanlin dan Seonho berjalan ke tangga darurat terdekat.
"Apa kita menunggu lift saja ya? Tapi tanggung. Administrasi ada di lantai 1 sedangkan ruangan checkup Ibu di lantai 5" keluh Seonho.
"Kau bahkan belum menaiki satu anak tanggapun dasar pemalas"
"Gendong" Seonho melengkungkan bibirnya manja.
Guanlin langsung merendahkan badannya, memberikan akses pada Seonho untuk naik ke punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String of Fate 🌹GUANHO🌹 [COMPLETED]
Historia CortaApa yang akan terjadi jika hatimu berlabuh pada tempat yang tidak seharusnya? {Highest Rank #36 in Short Story}