Author POV
Hari sudah semakin sore. Maudy masih bingung bagaimana cara mengatakan putus pada Dhika. Iya "PUTUS".
Semenjak 1 minggu yang lalu dia mendengar ceramah tentang pacaran. "Pacaran Islami. Pacaran itu tidak ada dalam Islam. Jadi bagaimana bisa ada kata Pacaran Islami."
Kalimat itu pun terus terngiang di pikiran Maudy. Ditambah lagi saat ia membuka salah satu aplikasi media sosialnya. Ada tautan yang membicarakan tentang Pacaran dalam Islam dan isinya hampir sama dengan ceramah yang ia dengar 1 minggu lalu itu.
"Pacaran islami itu tidak ada!".
Jadi seminggu yang lalu dia sudah bercerita pada Kanaya. Bahwa dia akan memutuskan hubungan pacarannya dengan Dhika. Kanaya pun terkejut dengan kata-kata yang menurutnya tak mungkin dilontarkan oleh Maudy.
Bagaimana tidak? Maudy dan Dhika itu sudah pacaran 2 tahun lebih dan sekarang hubungan mereka sudah diambang kehancuran.
Dan saat itu juga Maudy menjelaskan panjang lebar pada Kanaya bahwa dia sudah mendapatkan pencerahan bahwa dalam Islam itu tidak ada yang namanya pacaran. Kanaya pun yang mendengar penjelasan panjang lebar dari Maudy pun akhirnya menyetujui akan keputusan Maudy.
Dan seminggu lagi Maudy akan memutuskan Dhika saat mereka jalan-jalan. Menurutnya ini waktu yang tepat. Dia tak ingin membicarakannya lewat telepon apalagi lewat chat. Menurutnya, mungkin Dhika akan marah.
Maudy dan Dhika sepakat saat awal mereka pacaran, kalau mereka akan selalu jalan-jalan berdua setiap 2 minggu sekali. Dan tepatnya adalah besok, karena minggu kemarin mereka berdua tidak jalan-jalan.
Maudy POV
"Besok... Besok... Aku harus bisa mengatakan padanya." gumamnya.
Author POV
Kini sudah terdengar Adzan Maghrib berkumandang, saatnya umat Islam untuk melaksanakan perintah Allah. Termasuk Maudy.
Setelah shalat, Maudy pun melaksanakan kebiasaannya yaitu berdo'a dan membaca Al-Qur'an. Dalam Do'anya, dia meminta petunjuk pada Allah semoga besok bisa berjalan dengan lancar dan Dhika tidak marah padanya. Maudy juga berdoa seperti itu setelah shalat Isya.
Setelah shalat Isya, dia pun melihat handphonenya yang berbunyi menandakan ada chat masuk.
~~~
Kana ya ya ya
Dy, lu jadi besok mutusin Kak Dhika?Anda
Iya nay, Insya Allah jadi.
Besok lu jadi ikut kan?Kana ya ya ya
Iya jadi Insya Allah.
Pacar gua juga Insya Allah jadi ikutAnda
Siipp 👍~~~
Maudy pun kemudian mengabari Dhika.
~~~
Anda
Kak, besok jadi kan?Kak Dhika♥
Iya jadi Dy
Kaya biasa ya jam 8
Oh iya Kanaya sama pacarnya jadi ikut?Anda
Iya jadi kakKak Dhika♥
Yaudah
Sampe jumpa besok
Love you~~~
Setelah beberapa menit memainkan poselnya, Maudy pun sangat mengantuk padahal baru jam setengah 9. Daripada dia melawan matanya yang sudah 5 watt itu, ia pun memilih tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Mengirimku Untukmu
Teen FictionApakah pilihan yang diambil sudah benar? Sudah. Tapi, benar menurut siapa? Diriku sendiri atau benar menurut Allah? Melewati semua masalah dan semua proses tidaklah mudah, apalagi membutuhkan pengorbanan jiwa dan raga. Rasanya tak meyakinkan. Tapi...