Aku pun menyusuri jalan yang toko-tokonya hampir 98% tutup. Aku melewati jalan ini untuk mencari taksi, siapa tau di depan sana ada, karena di sana masih ada banyak toko yang masih buka.
"Bruuukk"
Tiba-tiba dibelakangku ada suara orang terjatuh. Aku pun langsung menoleh ke belakang. Aku melihat 2 orang laki-laki di belakangku. Salah satu dari mereka terjatuh.
Aku pun langsung terkejut setelah melihat mereka. Aku dibuat bingung oleh mereka. Perlahan-lahan aku sedikit melangkahkan mundur kakiku.
Aku mencoba memfokuskan mataku pada laki-laki yang tergeletak di bawah. "Sepertinya aku kenal. Benar dia yg tadi di perpustakaan." ucapku.
Tak lama kemudian, seorang laki-laki yang lain pergi meninggalkan pria yang masih tergeletak di bawah tersebut. Aku pun kemudian menghampiri pria yang sedang mencoba berdiri sendiri setelah perkelahian kecil tadi.
"Gwaenchanh-a?" tanyaku.
"Nde." jawabnya singkat kemudian pergi meninggalkanku yang masih mematung di sana.
Tiba-tiba saja dia menghentikan langkahnya. "Kamu yang tadi di perpustakaan?" tanyanya masih membelakangiku.
"Iya. Kau sedang ada masalah?" tanyaku kembali ingin memastikan apakah pria ini baik-baik saja.
"Setiap orang punya masalah. Masalah seharusnya dihadapi bukan dihindari." ucapnya kemudian melangkahkan kakinya dan pergi.
"Ya, masalah harusnya dihadapi." bisikku.
Pria itu pun sekarang sudah tak terlihat lagi di mataku. Aku pun kemudian pulang dengan menaiki taksi. Alhamdulillah, untungnya masih ada taksi di sekitar sana.
Author POV
Skip~
2 hari pun susdah berlalu. Lusa Maudy akan kembali ke Indonesia. Ia pun mencari oleh-oleh bersama Aqilla dan Khalid. Mereka pun menyusuri tempat belanja terkenal di Seoul, Myeongdong.
Tapi sebelum ke Myeongdong, mereka pergi ke Istana Gyeongbok atau Gyeongbok Palace. Mereka pun berkeliling istana dan mengambil beberapa foto.
Gyeongbok Palace 👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Mengirimku Untukmu
Teen FictionApakah pilihan yang diambil sudah benar? Sudah. Tapi, benar menurut siapa? Diriku sendiri atau benar menurut Allah? Melewati semua masalah dan semua proses tidaklah mudah, apalagi membutuhkan pengorbanan jiwa dan raga. Rasanya tak meyakinkan. Tapi...