"Assalamu'alaikum" ucap Hoseok yang baru saja pulang.
"Wa'alaikumsallam. Kau darimana saja?" tanya Khalid
"Hmmmm.... Hyung, boleh aku cerita padamu?" Hoseok pun mendekati Khalid yang kini sudah selesai menyantap ramen.
"Silahkan. Ada apa?" tanya Khalid
"Aku dan Eunbin putus." ucap Hoseok
Ucapan Hoseok pun membuat Khalid kaget sekaligus bingung. Karena sepengetahuannya, adiknya tidak pernah mempunyai masalah yang serius dengan Eunbin.
"Kau putus dengannya? Ada apa?" bingung Khalid
"Hmmmm... Aku tidak sayang lagi dengannya. Ya sudah aku pikirkan matang-matang sampai gosong." jelas Hoseok
"Hey! Kau kira masakan?" Khalid pun menaikkan satu alisnya.
"Haha. Oh iya hyung. Besok kita pergi yuk jalan-jalan." ajak Hoseok.
"Kau ingin jalan-jalan karena ingin melupakan Eunbin kan?" ledek Khalid.
"Aishh!" Hoseok pun memalingkan pandangannya malas.
"Haha. Besok aku akan ke Everland dengan teman-temanku." ucap Khalid lalu menyalakan tv.
"Teman-temanmu? Siapa?" tanya Hoseok.
"Arfan, Aqilla dan Maudy." singkat Khalid
"Aku ikut juga kan Hyung?" bujuk Hoseok.
"Hmmm.. Bagaimana ya..." Khalid pun berpura-pura berpikir.
"Ayolah hyung. Masa aku alone di rumah." ucap Hoseok
"Ngomong ko campur-campur, emangnya es campur? Baiklah kau boleh ikut." jawab Khalid.
"Hehe. Asik. Baiklah aku ke kamar dulu. Saranghaeyo hyung." Hoseok pun lalu membuat love dari jari seperti yang dilakukan oleh orang-orang Korea.
"Aish!" Khalid pun melanjutkan tontonan tvnya.
Skip~
Hoseok pun kini telah berbaring di kasur miliknya setelah mandi dan makan.
"Hmmm.... Dia beneran ikut gak ya? Tapi kayanya beneran ikut deh. Tanya langsung aja kali ya." Hoseok pun mengambil handphonenya. Hoseok sekarang sudah memiliki nomor telepon Maudy, dia memintanya tadi pagi di N Seoul Tower.
~~
"Assalamu'alaikum. Maaf ini siapa ya?" suara Maudy yang menandakan bahwa Maudy mengangkat telepon dari Hoseok.
"Wa'alaikumsallam.ini Hoseok." jawab Hoseok.
"Ah Hoseok, wae?" tanya Maudy.
"Hmmm... Aku hanya ingin memastikan apa kau sudah sampai dengan selamat." Hoseok basa basi.
"Aku baik-baik saja. Apa kau sudah sampai rumah?" ucap Maudy.
"Aku sudah sampai dari tadi. Ah iya, apa kau besok ikut ke Everland?" tanya Hoseok.
"Nde. Aku ikut. Apa kau ikut juga?" tanya Maudy.
"Nde. Aku juga ikut. Hmmm... Baiklah, aku punya satu permintaan yang harus kau turuti." kata Hoseok.
"Permintaan?" bingung Maudy.
"Nde. Kau harus janji akan menepatinya." ucap Hoseok.
"Iya tapi permintaannya apa?" tanya Maudy.
"Kau harus menyetujuinya dulu. Tenang, aku tidak meminta yang aneh-aneh." bujuk Hoseok.
"Aish! Baiklah. Aku setuju. Jadi apa permintaanmu?" tanya Maudy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Mengirimku Untukmu
Teen FictionApakah pilihan yang diambil sudah benar? Sudah. Tapi, benar menurut siapa? Diriku sendiri atau benar menurut Allah? Melewati semua masalah dan semua proses tidaklah mudah, apalagi membutuhkan pengorbanan jiwa dan raga. Rasanya tak meyakinkan. Tapi...
