"Ini dompetmu." kata Maudy
"Gomawo-yo." ucap Hoseok sambil tersenyum
Setelah Hoseok berkata, hanya ada kesunyian siang itu di rumah Aqilla.
Maudy POV
"Nih orang gk mau pulang apa? Emg gk ada kerjaan lain gitu?" ucapku dalam hati
5 menit pun berlalu. Menandakan sekarang pukul 10.32 KST.
"Hoseok" ucapku
"Wae?" tanyanya
"Hmmm apa kau masih ada urusan lain di sini?" tanyaku perlahan
"Hmmm.... Ada" jawabnya
"Dengan siapa? Dengan Aqilla eonni?" tanyaku lagi
"Ah, tidak-tidak. Denganmu." lalu tersenyum
"Ada apa lagi?" tanyaku
"Aku bosan di rumah, apa kau mau jalan-jalan. Mau ya?" pintanya sambil menunjukkan senyuman khasnya.
"Maaf aku tidak bisa. Aku tidak bisa berjalan-jalan lagi hanya berdua denganmu. Kita belum muhrim, tidak boleh berdua-duaan." jawabku
"Kan kita jalan-jalan, banyak orang, bukan hanya berdua saja. Tunggu... Apa tadi? Belum? Kau mau muhrim denganku? Baiklah aku akan menghalalkanmu tahun depan. Atau sekarang?" ledeknya sambil tersenyum-senyum
"Astagfirullah... Ngomong apa sih kamu Maudy. Kamu mau dihalalin sama dia. Astagfirullah.. Ko bisa ngomong gitu ya." pikirku
"Ko bengong sih? Ayo!" Hoseok menghentikan lamunanku
"Ayo kemana?" tanyaku
"Ke KUA." Jawabnya jelas. Akupun langsung menaikkan satu alisku.
"Jalan-jalan lah Maudy. Ke KUA juga gpp." Lagi-lagi Hoseok meledekku
"Aish! Aku tidak bisa Hoseok. Aku ada urusan. Kau latihan bola saja sana." ucapku tegas
"Baiklah. Yasudah aku pulang. Assalamu'alaikum." ucapnya lalu pergi meninggalkan rumah Aqilla menuju motornya.
"Wa'alaikumsallam." jawabku kemudian masuk ke dalam rumah.
"Huufft mikirin apa sih tadi." ucapku sambil memukul-mukul pelan kepalaku.
Hoseok POV
"Dalam hitungan ke-3 pasti dia memanggilku. 1... 2... 2,5... 3..." Aku pun menengok ke arah Maudy dan ternyata.... "Gak ada? Aish! Yasudah lah" Ucapku
Author POV
'Bismillahirrahmanirrahim...
Ar rahman...'Suara itu adalah nada tanda ada telpon masuk di hp Hoseok. Hoseok pun mengambil hpnya yang ada di kantong sebelah kanan celananya dan tertera nama Min-Hyuk. Dia pun mengangkatnya.
"Yeoboseyo. (halo)."
"Naneun gil wieissda. (Aku sedang di jalan.)"
"Ne, arraseo. (Iya, baiklah.)"Hoseok pun menutup telponnya dan pergi ke suatu tempat dengan mengendarai motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Mengirimku Untukmu
Teen FictionApakah pilihan yang diambil sudah benar? Sudah. Tapi, benar menurut siapa? Diriku sendiri atau benar menurut Allah? Melewati semua masalah dan semua proses tidaklah mudah, apalagi membutuhkan pengorbanan jiwa dan raga. Rasanya tak meyakinkan. Tapi...