"Kau tidak ikut rapat hyung? Tadi Arfan hyung mencarimu" Hoseok tiba-tiba datang menghampiri Maudy dan Khalid.
"Astagfirullah aku lupa. Yasudah kalian duluan saja, sepertinya rapatnya agak lama. Aku duluan ya. Assalamu'alaikum." Khalid pun berjalan dengan sedikit berlari kecil.
"Wa'alaikumsallam" ucap Maudy dan Hoseok.
"Kajja! Aku sudah lapar." Hoseok pun berjalan mendahului Maudy dan Maudy pun menyusulnya.
"Nih orang kalo udah laper gitu ya?!" ucap Maudy pelan.
Hoseok pun menghentikan langkahnya karena mendengar ucapan Maudy. "Wae? Ada yang salah?" tanya Hoseok kesal.
"Ah! ani-yo. Aku juga sudah lapar. Kajja!" ajak Maudy.
Skip~~
Sambil menunggu pesanan datang, Maudy dan Hoseok pun memainkan media sosialnya masing-masing.
Beberapa menit kemudian pesanan mereka pun datang.
"Kamsahamnida." ucap Hoseok.
Pelayan itu pun hanya tersenyum dan membungkukkan sedikit badannya.
"Kau mengupload foto bersamaku di medsos?" bingung Maudy.
"Bukan hanya denganmu, coba geser. Aku juga mengupload foto bersama yang lain kan? Kau ge-er sekali." Hoseok pun mulai memakan makanan yang sudah ada di depannya.
"Sudah kau makan, nanti dingin." sambung Hoseok.
"Ne." Maudy pun memakan makanannya.
"Apa hobimu?" ucap Hoseok memecah keheningan.
"Ah! Nae?" bingung Maudy.
"Memangnya aku bicara dengan siapa lagi selain denganmu?" ucap Hoseok.
"Dengan pelayan tadi." Maudy berpura-pura polos.
"Itu kan tadi." kesal Hoseok.
"Haha baiklah. Hobi? Hmmm... Menulis, olahraga, membaca, fotografi, apalagi ya?" Maudy pun memikirkan kembali hobinya.
"Kau? Itu semua hobimu? Apa kau tidak bisa diam?" tanya Hoseok.
"Hah? Maksudnya?" bingung Maudy.
"Itu kan hobimu banyak sekali. Pasti kau orang yang tidak bisa diam. Apa dalam sehari kau lakukan semuanya?" tanya Hoseok.
"Tidak." singkat Maudy.
"Namanya juga hobi, apa tidak boleh mempunyai banyak hobi?" lanjut Maudy.
"Mmm... Boleh sih." pikir Hoseok.
"Yasudah, itu kan hobiku." jelas Maudy.
"Iya iya. Oh iya. Besok kau harus datang ke pertandinganku! Aku tidak mau mendengar alasan apapun jika kau tidak bisa hadir." paksa Hoseok.
"Memangnya pertandingan apa? Dan kenapa aku harus hadir?" tanya Maudy.
"Aku tahu pasti kau besok tidak ada acara. Yaa kasihan saja daripada di rumah Aqilla noona terus kan. Kasihan nanti Aqilla noona, makanannya pasti cepat habis jika kau di rumahnya terus. Haha." ledek Hoseok.
Maudy pun mengangkat satu alisnya. "Ada yang lucu?" tanya Maudy.
"Haha tidak. Pokoknya besok sore jam setengah 4 kau harus sudah menonton aku bermain bola di Seoul World Cup Stadium. Nih peta dan tiketnya." tegas Hoseok.
"Baiklah." jawab Maudy.
Mereka pun melanjutkan makan mereka.
Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Mengirimku Untukmu
Teen FictionApakah pilihan yang diambil sudah benar? Sudah. Tapi, benar menurut siapa? Diriku sendiri atau benar menurut Allah? Melewati semua masalah dan semua proses tidaklah mudah, apalagi membutuhkan pengorbanan jiwa dan raga. Rasanya tak meyakinkan. Tapi...