Maudy dan Hoseok pun sekarang berada di halaman Seoul Central Mosque.
"Kita ke sini? Seoul Central Mosque?" tanya Maudy masih belum percaya.
"Iya, sebentar lagi kan waktunya salat dzuhur." jelas Hoseok.
"Ah iya, kau benar. Pantas ramai sekali di sini." Maudy pun melihat sekelilingnya.
"Yasudah ayok masuk." ajak Hoseok yang baru menaiki satu anak tangga.
"Gidaelyo! (Tunggu!)" ucapan Maudy pun membuat Hoseok berhenti dan menoleh kearahnya.
"Wae?" bingung Hoseok.
"Hmm.. Aku sedang tidak salat." jawab Maudy sambil menunduk malu.
"Ah- oke. Kau tunggu di sini saja. Yasudah aku masuk ya."
Maudy pun mengangguk setuju. Kemudian Hoseok pun kembali menaiki tangga masjid meninggalkan Maudy.
Maudy pun berjalan menuju sebuah tempat duduk di bawah pohon.
Seoul Central Mosque 😊 👇
Skip~"Makan yuk. Laper nih." ajak Hoseok.
Maudy dan Hoseok sedang berjalan keluar masjid.
"Mau makan apa?" tanya Maudy.
"Udah ikut aja. Enak ko makanannya." kata Hoseok
Hoseok dan Maudy pun sudah berada di dalam sebuah restoran Arab yang terdapat tulisan bahwa restoran tersebut halal.
"Kamu mau pesen apa?" tanya Hoseok.
Maudy pun melihat buku menu yang tersedia. "Hmmm... Steak daging domba aja deh."
"Steak daging dombanya 2 porsi sama Kebab daging dombanya 2 porsi dibungkus ya." ucap Hoseok pada pelayan dengan bahasa Korea.
Pelayan itu pun mengangguk mengerti dan pergi meninggalkan mereka.
"Kebabnya buat siapa?" bingung Maudy.
"Buat kita. Nanti kita kan mau pergi lagi." Hoseok pun mulai memainkan hpnya.
"Kemana lagi?" bingung Maudy.
"Ikut aja." ucap Hoseok.
"Kamu nanti mau kuliah?" sambung Hoseok.
"Nde. Kamu juga mau kuliah kan?" tanya Maudy.
"Iya kayaknya gak di sini, tapi di Indonesia." jawab Hoseok.
"Kamu mau kuliah di Indonesia?" terkejut Maudy
"Iya 2 bulan lagi aku mau ikut tes. Kamu sebulan kan di sini?" Maudy pun mengangguk mengiyakan.
"Iya.. Jadi nanti ke Indonesianya bareng kamu kayanya." lanjut Hoseok.
"Hah? Bareng? Di Jogja juga? Ko bisa? Wae?" pertanyaan beruntun dari Maudy layaknya truk tronton. #garing
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Mengirimku Untukmu
Teen FictionApakah pilihan yang diambil sudah benar? Sudah. Tapi, benar menurut siapa? Diriku sendiri atau benar menurut Allah? Melewati semua masalah dan semua proses tidaklah mudah, apalagi membutuhkan pengorbanan jiwa dan raga. Rasanya tak meyakinkan. Tapi...