"Gila abang Grab nya lama banget sampe nya AHELAH!"
Ucapku yang sudah misuh-misuh karena abang ojek online yang tak kunjung datang, apalagi pelajaran pertama itu biologi. Guru yang terkenal dengan mulutnya yang... uhm tidak usah dijelaskan.
"KAK BERANGKAT."
"YO TUTUP PINTUNYA!"
Namanya Wirya Fariza, saudara laki-laki yang lebih tua tiga tahun dariku itu sedang libur karena menjelang UTS. Kegiatannya? Hanya bermain game online dan menonton youtube.
Aku cepet-cepet keluar arah gerbang ojek online dan nemuin abang ojek itu kebingungan dari penghujung jalan, sehingga aku melambaikan tangan. Setelah memastikan tujuan, akhirnya kami berangkat walau jantung sudah tidak karuan karena lima menit lagi bel akan berbunyi.
ㅡ
Akhirnya aku sudah sampai di sekolah, namun waktu sudah menunjukan jam satu kurang lima belas menit alias aku telat sekitar lima belas menit. Oh iya, aku ini sekolah yang masuk siang sehingga aku memang masuk sekitar jam ini.
Dug
"Heh gila ya lo?!?!?" ucapku asal, karena tiba-tiba seseorang menabrakku. Aku yang sudah tersulut amarah langsung membalikkan badanku untuk melihat sosok yang menabrakku.
Eh
Farhan?
Eh
"Apa? Gua ga gila kali." balas Farhan dengan wajah tanpa dosanya.
"Bo-bodo amat lah."
Aku yang sudah mati kutu langsung naik ke kelas dan mengendap-ngendap ke kelas agar tidak ketahuan telat oleh guru yang sedang mengajar.
"Ngapain sih? Udah ketauan telat, terima resiko" kata Farhan yang dengan santainya jalan ke pintu kelas.
Fix nyebelin banget, mood ku langsung merosot dan akhirnya aku danFarhan masuknya bareng ke kelas.
"Kalian telat kan."
"Iya bu." jawab gua sama Jisung kompakan.
"Kok bisa bareng? Pacaran ya?"
Bola mataku hampir copot dari tempat nya mas mba bro.
"eEEH ENGGAK BU." Ucapku yang sudah panik tidak karuan, sembari melihat kearah Farhan yang wajahnya biasa saja.
"Kebetulan kita tadi ketemu di gerbang bu, kita sama-sama telat."
Pertanyaan yang sama, respon berbeda.
"Mana surat telat kalian." tanya guru Biologi tersebut.
"Umm, tadi guru piket langsung nyuruh masuk." aku mewakilin jawabanya karna Farhan sama sekali ga jawab.
"Yaudah sekarang minta, bilang disuruh saya."
Ampun deh, guru ini benar-benar menyebalkan. Aku yang sudah dibasahi keringat hanya bisa mengiyakan dan akhirnya jalan turun menuju tangga
"I-iya bu." aku dan Farhan kembali ke meja piket daripada harus beradu argumen dengan guru tersebut.
"Heh lu tunggu disini aja gua yang ngambil." kata Farhan nyantai.
"Ga ah nanti guru piket mikir macem-macem."
"Eh lu jalan tuh lelet biar gua aja yang ngambil."
"Ga."
"Nurut gabisa?"
"Ga."
Akhirnya aku yang jalan ke meja piket duluan ninggalin Farhan, tiba-tiba Jisung menarik lenganku yang otomatis membalikan badanku kearahnya.
"Jangan ngeyel atau gua sumpel tuh mulut."
Apa-apaan? Tengil sekali.
"Pake apaan, tas lu aja udah diatas" jawabku sambil roll eyes.
"Pake bibir gua ngapa?"
FARHAN RAMDHANI KALO NGOMONG GA DISARING
KAMU SEDANG MEMBACA
labil ㅡhan jisung ✅
Fanfictionwas #15 in hanjisung 𝗹𝗮𝗯𝗶𝗹 𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗿𝗲𝗺𝗮𝗷𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝘄𝗮𝗷𝗮𝗿, 𝘆𝗮 𝗸𝗮𝗻? 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 : 30 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 2017 𝐞𝐧𝐝 : 11 𝐌𝐚𝐫𝐞𝐭 2018