masa lalu (2)

2.3K 374 5
                                    

Aku sekarang sedang berada di salah satu taman dekat sekolah bersama Daffa, menikmati es krim sembari melihat langit yang cerah, namun mataharinya tidak terlalh terik.

"Ris."

"Hm." Aku berdehem pendek masih fokua memakan es krim.

"Gua serius loh ngomong yang tadi."

Aku menengok kearah Daffa dengan tatapan 'tadi yang mana?'

Tapi Daffa malah membalas tatapanku dengan cubitan keras dipipiku

"Gausah sok imut deh, makin gemes gua nya."

Dia balik makan es krim nya lagi, aku hanya mengendikan bahu karna bingung harus bersikap bagaimana.

"Daf makasih ya, udah nolongin gua, udah pinjemin baju, udah ngasih sampo, sabun, udah beliin eskrim udah-"

"Gua kayaknya selalu lo inget ya?" belum selesai bicara, omonganku  dipotong Daffa

"Maksud lo?"

"Ya itu, lo sampe hafal gua ngasih apa aja ke lo."

"Ya iyalah, lo tuh berarti banget han bagi gua."




Seketika Daffa diam dan menatapmu dengan tatapan teduh.

"Ris."

"Ya?"

"Jangan bikin perasaan gua makin menyebar luas, jangan biarin hati gua masuk ke hati lo kalo lo gamau bales gua. Gua mungkin terlihat keren dimata orang karna pintar, jago olahraga, dan lain nya. Tapi jujur aja gua cuma cowok pengecut yang takut ditolak dan takut sakit hati. Gua sayang sama lo, tapi gua gatau lo nya gimana."

Aku hanya bisa diam, tidak menyangka Daffa mempunyai perasaan seperti itu kepadaku.

"Besok gua pergi ris."

Kalian tau gak perasaan dipancing pakai umpan, baru mau diambl umpannya justru umpannya udah ditarik lagi.

"Loh? Kemana daf?"

"Gak jauh, gua pindah ke kota yang masih deket dari sini."

"Tap-tapi kenapa???" Tanyaku karena Daffa gak pernah bicarain ini sebelumnya.

"Entah, orang tua gua yang mau. Gua nya sih enggak. Kan nanti gabisa liat lo lagi eheheh." Aku langsung mukulin dia.

"Sial, kerjaannya gombal terus!"

"Suka kan???"

Aku cuma bisa tersenyum sambil menatap Daffa yang senyum juga kepadaku.







Tapi aku ga nyangka, itu adalah senyum terakhirku ke Daffa sebelum Daffa mematahkan hatimu. Ngebuat hatiku rasanya seperti tidak berfungsi lagi. Hatiku mati. Dan sekarang aku udah menemukan pengganti Daffa yang selama ini aku kagumi dari jauh.


Seseorang yang mungkin jarang bersikap lembut kepadaku, malah lebih sering acuh. Tapi dia bertanggung jawab atas perasaan setiap orang. Tidak seperti kamu Daffa.

--

Wp sudah kembali kawan, jadi aku ingin update hihiw

labil ㅡhan jisung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang