Sekarang aku masih bersama Farhan di rumahnya, katanya kerja kelompol tapi yang datang baru aku saja. Karena sekolah kami masuk siang, makanya segala macam kerja kelompok dilakukan di pagi hari.
"Tante kemana?" tanyaku ke Farhan.
"Perasaan gua yang disini, yang ditanyain emak gua."
"Ya biarin apa."
Aku akhirnya fokus ke ponsel dan ketika sedang nge-scroll Instagram aku terpaut pada satu postingan.
"Han, liat deh ini GANTENG banget!!"
"Mana?"
@juyeonism
i will take you wherever you want.
I buy this cool bag from @fila.offcl
"Itu siapa sih?" tanya Farhan yang keliatannya tidak suka.
"Kakel kita sih, keren ya dia bisa buka endorse gitu WOW!"
"Biasa aja. Endorse doang." Ucap Farhan sambil ngemilin cemilan yang ada di toples.
"Hih dasar gila, mata lu siwer. Nih mau pake kacamata gua hah?"
Dia malah pura-pura gadenger. Namun setelah menunggu sekian lama, teman-teman yang lain tak kunjung datang.
"Han ini geografi nya ini gimana? pada gak dateng."
"Yaudah gausah bikin."
"Gila, buang-buang waktu aja. Kesel gua nanya beneran di respon begitu."
Aku yang sudah ingin menyambar tas, ditahan oleh Farhan.
"Iya-iya, bentar ngambil laptop dulu. Lo diem jangan pulang." Ucapnya terus masuk kedalam rumah.
ㅡ
"Gunung berapi menurut bentuk dibagi menjadi tiga." Aku membaca artikel yang ada di internet.
"Gantian sini, udah 5 slide lo bikin sendiri."
"Bentar, tanggung."
"Makan dulu, belom sarapan kan? Lagi tepat waktu banget. Dibilang jam delapan kesini eh malah delapan kurang sepuluh udah dateng."
"Berisik, nanti gua ambil sendiri makanannya."
Baru aja mau copy sedikit dari artikel itu terus mau diringkas dengan bahasaku sendiri, eh dia ngambil laptopnya.
"Apa sih, Farhan Ramdhani?" kataku sambil coba meraih laptopnya.
"Jadi laptop lebih penting daripada gua?."
Deg
Jantungku sudah olahraga aja pagi-pagi
"Kalo buat sekarang iya pentingan laptop karna ada tugas nya, gatau deh kalo subuh HEHEHEHEH." candaku yang kalimatnya kuambil dari kutipan film Dilan.
Farhan malah menatapkj heran, terus dengan tiba-tiba Farhan mendekatkan wajahnya ke dekatku.
"Pacaran yuk?."
"HAH? APAAN? GILA LU?" Pekik ku yang langsung menjitak dahi Farhan.
Aku yang baru mau beranjak dari sofa, niat hati ingin mengambil sarapan agar mengalihkan rasa saltingku justru ditarik lagi tangannya oleh Farhan.
"Ih beneran, emang mau kita gini terus gaada status. Nanti kalo gua diambil orang gimana?"
"Kalo pede tuh ditakar kenapa sih? Udah ah."
Farhan menarik lenganku lagi untuk yang kesekian kalinya.
"Beneran loh gua confess nya tadi, maaf ya kalo ga romantis. Lu tau sendiri, gua kalo sekedar flirting mah lancar, tapi kalo deket cewek yang disukain beneran langsung kaku."
Fix disitu aku langsung lari karena udah gak tahan ingin teriak, mau meleburkan diri aja.
--
Guiseeee labil kambek guiseeee
Beneran deh, kan gua nulis ini didedikasikan untuk doi rl *asik tapi beneran deh gua tuh mau niat move on sama si doi rl. Disaat mau move on eeeeeeeh dia malah ngelakuin hal-hal yang bikin jantung gua ga karuan
Bangstuy:')
KAMU SEDANG MEMBACA
labil ㅡhan jisung ✅
أدب الهواةwas #15 in hanjisung 𝗹𝗮𝗯𝗶𝗹 𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗿𝗲𝗺𝗮𝗷𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝘄𝗮𝗷𝗮𝗿, 𝘆𝗮 𝗸𝗮𝗻? 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 : 30 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 2017 𝐞𝐧𝐝 : 11 𝐌𝐚𝐫𝐞𝐭 2018