antara Aku, Reza, dan Rani

5K 688 56
                                    

Setelah insiden telat dan disuruh mengambil surat izin masuk itu, akhirnya aku dan Farhan diperbolehkan masuk dan berakhir digoda seluruh orang fi kelas. Walau ada sedikit rasa jengkel, namun entah kenapa hati ini senang ketika mereka menyebut namaku dan Farhan bersamaan

Faktanya aku memang menyukai Farhan, namun setiap ada di dekatnya aku jadi cenderung banyak berbuat hal bodoh contohnya tadi. Pikiranku menjadi tidak rasional, aku tidak bisa menyelaraskan pikiran dan hatiku.

Pacar? Aku tidak tau, tapi yang jelas selama mengikuti Instagramnya aku tidak pernah sekalipun melihat postingan dia dengan perempuan lain.

"Heh kenapa tadi telat?"

Seseorang tiba-tiba menepuk pundakku yang sedang melamun, siapa lagi kalo bukan
"Hih za! Kaget tauuu."

"Lagian bengong, ck jangan bengong." dia mencubit pipiku.

"SAKIT IH!"

"HEHEHE maaf, oh iya ke kantin yuk udah istirahat nih."

"Seriously? Kok gua ga sadar."

"Yeee makanya jangan bengong, ayo!!"

Reza Ferdiansyah, ia adalah ketua kelas yang memang dekat denganku. Anaknya kalem, baik, adem tidak seperti anak-anak laki kebanyakan. Terus ia juga tampan dan pintar, titisan Nabi Yusuf sepertinya.

"ERISSSSSS TUNGGUIN GUAAAA!"

Aku mendengar teriakan seseorang yang tidak asing di kupingku

"Rani, cepettt ihhh!"

"Bentar belom ngambil duit~~"

Dia Fahrani Priscilla yang gua suka panggil Rani, temen yang baru yang kukenal setelah pembagian kelas setelah MPLS berakhir. Aku merasa beruntung sekaligus bersyukur bisa kenal dengannya, karena walau cantik dan pintar ia tidak segan untuk berteman dengan siapapun. You called it, paket lengkap.

"Mau jajan apa ris?"

"Gatau ran, gua bingung, bosen ama jajanan kantin."

"Hmm gitu aja terus, yang ngajak ke kantin siapa yang diajak ngobrol siapa." Reza akhirnya membuka suara setelah sekian lama diam.

"DIH APA BANGETTTTTT." ucapku dengan ekspresi 'wth' di wajahku.

"BAHAHAHA RIS LO LUCU AHAHAHAH."

Yups, begitu saja Rani sudah ketawa. Kodok sawah memang.

"Udah ayokkk keburu es cekeknya abis!" Rani menarik tanganku yang otomatis aku narik Reza

Pas lagi adegan tarik-menarik antara aku, Reza, dan Rani,  si Farhan lewat dengan teman sebangkunya si Calvin. Farhan melihat diriku dengan tatapan tajam, seperti tidak suka.

Aku membalas tatapan Farhan, sebal karena ia bersikap aneh tanpa alasan. Bahkan ia melihatku sampai aku menaiki tangga.

"Ris ayo!"

"Eh iya ayo!"


——

Gila baru kali ini gua nulis ff pagi" :v dan yang gua bingung..... KENAPA GUE JD BIKIN SHORT STORY SIH AHHHHHHH GA LIKE

labil ㅡhan jisung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang