Chapter Twelve - BLIND

139 13 1
                                    

HOMOPHOBIC

Chapter Twelve

"Blind"


"Jangan beritahu Taehyung terlebih dahulu, Ahjumma. Kita beritahu dia bulan depan saja, bulan September. Aku tidak mau Taehyung akan terlalu terkejut nantinya."

Aku melenggang keluar dari rumah Keluarga Kim, kini saatnya aku melancarkan ideku dengan cara berbicara pada kedua orang tuaku.

"Eomma aku pulang..."

"Duduk Areum, ada yang ingin Eomma bicarakan."
Sesosok wanita itu, ibu kandungku menyambutku dengan tatapan tajam dan wajah seriusnya.

"Eh? Ada apa?"

"Kau ini! Aku baru saja mendapat telepon dari Nyonya Kim bahwa kau menerima perjodohannya."

"Iya Eomma, lalu apa yang salah?"

"Ya salah! Mengapa memberitahu Nyonya Kim terlebih dahulu dan bukannya Eomma-mu ini hm?"

Eomma mencebik lucu. Beliau memang suka cemburu seperti ini apabila aku terlalu dekat dengan Nyonya Kim, padahal mereka berdua itu bersahabat.

"Oh ayolah Eomma, baru saja aku akan memberitahumu."

"Tapi kenapa bukan Eomma yang pertama kali mendengar keputusanmu?"

"Lagipula aku masih akan mengundurnya hingga bulan depan Eomma."

"Mengundur apa?"

"Memberitahukannya kepada Taehyung."

"Tapi tetap saja! Kau itu anakku, tapi malah mengambil keputusan sendirian."

"Oh ayolah Eomma, aku hanya menghargai Nyonya Kim yang menawari perjodohan itu. Kalau soal Eomma, Eomma-lah satu-satunya wanita di hatiku!"

Aku menghambur ke pelukannya, Eomma membalasku sambil mendengus sebal.

"Ya sudahlah, kau memang paling pandai merayuku. Eomma sungguh senang, nak."

Lagi, senyuman menghiasi wajah cantiknya. Kedua ibuku tersenyum melihat keputusanku. Aku merasa sungguh senang. Tapi aku bertanya-tanya, apakah Taehyung juga akan senang dengan keputusan ini?

"Eh tapi kenapa tidak segera memberitahukannya kepada Taehyung?"

"Aku tidak ingin Taehyung merasa terlalu terkejut, Eomma."

Beres sudah semua akal bulusku kali ini. Tinggal menunggu hingga bulan depan, maka perjodohan bahkan pernikahan kita sudah berada di depan mata, Tae.

Aku membaringkan tubuhku ke ranjang nyamanku. Tersenyum penuh kemenangan. Tak kusangka, aku selicik ini. Memang aku merencanakan semua ini, tiba-tiba menerima perjodohannya dan akan segera menikah secepatnya. Sangat licik seperti rubah, dan ular berbisa.

Lalu bagaimana dengan keputusan Taehyung?

Kalian pasti bertanya seperti itu kan?

Jawabannya adalah tidak akan ada yang menghargai keputusannya.

Karena perjodohan ini semuanya adalah murni ide dari orangtua Taehyung. Dan apabila Taehyung menolak, tentu saja orang tuanya akan marah besar. Menilik dari sikap hangat Taehyung kepada orangtuanya membuatku tidak perlu menimbang-nimbang lagi, karena pasti Taehyung akan menuruti keinginan orangtuanya. Taehyung itu anak yang taat dan sangat menyayangi keluarganya kalau kalian mau tahu.

Aku tidak ingin bermain kasar dengan cara melaporkan tindakan Taehyung dan tingkah menyimpangnya itu kepada orangtuanya. Hei! Aku ini masih memiliki hati. Aku tidak ingin melihat orangtua keduaku itu sedih karena anaknya yang berbeda.

Jadi, disinilah aku...
Bermain licik, dan beruntungnya semua itu berjalan mulus sekali seperti pantat bayi.

Tapi jauh di sudut hatiku, aku merasa tak enak, gelisah. Sungguh kejam sekali rasanya, memisahkan dua insan yang sedang dimabuk asmara.

Yah...

Mau bagaimana lagi, bukankah Cinta itu Buta?

Mari kita ucapkan selamat tinggal pada Park Areum sang protagonis.

Dan sambutlah dengan meriah Park Areum sang antagonis.

***

HOMOPHOBIC ➖ TaeKook VKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang