Chapter Thirteen - CHOICES

155 17 0
                                    

HOMOPHOBIC

Chapter Thirteen

“Choices”


Hari ini aku sudah kembali ke rumah sakit seperti biasa. Aku melenggang masuk ke Bangsal Alpha. Ya, meskipun aku bersumpah tidak akan kemari lagi tapi nyatanya tuntutan pekerjaan telah mendorongku kemari.

Aku melipat fabric bermerk milik Taehyung, sudah waktunya Ia pulang ke rumah. Dan kami? Masih saling diam.
Taehyung yang canggung tidak ingin memulai obrolan, dan aku yang sedang tidak mood  berbicara dengannya.

Noona...”

Akhirnya satu suara yang mengalun begitu indah lolos dari belahan bibir tebalnya, menyapa telingaku yang rindu akan getaran gelombang suara itu.

“Ya?”

Aku menjawabnya tanpa menoleh, namun tak bisa kupungkiri bahwa aku benar-benar merindukan pemuda ini. Padahal baru saja 24 jam tidak bertemu.

“Terima kasih...

Terima kasih telah merawatku selama ini.

Terima kasih telah menepati janjimu sebagai perawat pribadiku.

Dan terima kasih karena bersedia menyimpan rahasiaku.”

Ucapnya dengan senyuman tulus, yang membuat kadar ketampanannya naik 1000 persen.

Aku menghela nafas.

“Jangan dipikirkan, Tae. Itu bukan masalah besar.

Kecuali-

untuk yang terakhir, aku memakluminya namun semoga kau cepat sadar.”

Aku menepuk pundaknya pelan, tak lupa kupersembahkan senyumanku yang paling indah untuk dinikmati Kim Taehyung.

Nafas Taehyung tercekat, namun Ia berusaha mengulum senyumnya.

“Semua perlengkapanmu sudah siap. Mari aku antar ke depan, orangtuamu pasti sudah menunggu.”

Tangan kekar Taehyung dengan cekatan meraih lenganku, Taehyung berbisik sangat pelan.

 

“Tolong jaga Jungkook untukku, Noona.”

Mendengar ucapannya yang begitu sendu dan tulus, membuatku muak. Sial, kata-katanya barusan benar-benar membuat hatiku remuk berkeping-keping begitu saja. Baru saja kemarin aku mengungkapkan perasaanku, tapi kenapa kali ini dia mencobaiku. Sungguh malang hatiku.

“Persetan dengan Jungkook! Tak bisakah kau melupakannya?!”

Noona, aku memohon kepadamu.

Tolong jaga Jungkook bukan sebagai kekasihku,
namun sebagai pasien istimewamu.”

Seketika duniaku runtuh mendengar suara sendu dari Taehyung. Betapa bodohnya aku sehingga melupakan suatu fakta bahwa Jungkook itu sekarat, bisa tak selamat kapanpun juga.

Dan aku dengan angkuhnya merebut cinta Jungkook dengan cara yang licik.

Rahangku mengeras ingin sekali rasanya aku menubrukkan kepalaku ke dinding beton rumah sakit. Aku sungguh melupakan fakta itu! Aku meruntukki kebodohanku.

“B-baiklah Taehyung.”

Tubuhku melemas, kenapa aku bisa sebegitu jahatnya kepada dua insan ini?

Pikiranku bercabang,

Antara...

Taehyung yang lagi-lagi menampilkan senyum kotaknya yang mempesona itu karena aku menuruti kemauannya,

Jungkook yang (mungkin saja) salah satu kebahagiaannya telah kuambil dengan keji,

Orangtua Taehyung yang tentu saja akan kecewa apabila lagi-lagi aku menolak perjodohanku dengan Taehyung,

Orangtuaku yang tentu saja akan malu karena tindakan gegabah anaknya ini,

dan perasaanku sendiri kepada Taehyung yang tidak dapat ditanggulangi, begitu menyeruak memenuhi seluruh sisi hatiku.

Apa yang sudah kulakukan?

***

➖z's space➖
ciyeee double update lagi ciyeee hahaha
karena hari libur jadinya gabut, yasuda nulis sajha😂😂😂

vomment juseyoooo💕

HOMOPHOBIC ➖ TaeKook VKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang