Disini,saat semuanya dimulai.Diatas sini saat engkau mengatakannya. Angin berhembus, sangat lembut, seakan berbisik tentang apa yang akan terjadi, mungkin penyesalan? kebahagiaan? entahlah. Tapi siapa yang bisa mengerti? sampai aku sadar, hanya hat...
Sekarang Lala ingin berusaha berubah, menjadi wanita yang lebih ceria dan mudah bergaul. Hidup ini tidak harus bergantung pada 1 pria saja, masih banyak pria lain.
*** Di koridor terlalu banyak siswa menggoda Lala, yah walaupun Lala ingin berubah, bukan berarti meladeni setiap siswa yang menggodanya.
Dylan berlari ke arah Lala, masih pagi, tapi entah kenapa Dylan datang lebih awal. "Pagi Lalaku". Dylan sudah biasa memanggil Lala dengan sebutan seperti itu.
"Iya Dylan". Lala menjawab dengan tersenyum. Senyum bahagia, tidak di paksakan.
"Tadi kamu jawab?, Kemarin bibi kamu masak apa?". Dylan masih tidak percaya dengan ini. Lala tersenyum? Menjawab sapaanya.
"Iya Dylan". Lala tersenyum tapi tetap berjalan. Dylan masih belum bisa percaya, bahwa manekin hidup ini berbicara dan tersenyum.
*** "La, aku ke ruang kepala sekolah yah, muridnya udah nunggu". Dylan meninggalkan Lala yang masih berjalan santai.
Lala berjalan ke kelasnya, sesekali membayangkan murid baru itu. Apakah cowok? Cewek? Atau seperti apa? Entahlah.
Kringgg.... Jam pertama sudah mulai, tapi Dylan masih belum kembali. Apakah muridnya sudah datang atau belum?
"Selamat pagi anak-anak". "Pagi bu". Murid-murid menjawab serempak.
"jadi, kita ada murid baru. Diandra silahkan masuk". Dylan masuk ke kelasnya diiringi oleh murid baru itu.
Cantik, kulitnya putih, tinggi, rambut panjang. Dylan berlari ke bangkunya. Tidak henti-hentinya Dylan tersenyum.
"Selamat pagi, nama saya Diandra resyala, saya pindahan dari Jerman. Kalian bisa panggil saya Lala, Dian, resya, terserah kalian. Salam kenal yah".
Resya memperkenalkan dirinya dengan baik, sesekali mengibaskan rambutnya yang panjang.
"Silahkan duduk di samping Dylan, Jovan besok suruh duduk di belakang saja". Bu guru dengan seenaknya berubah posisi duduk.
Resya berjalan ke arah Dylan. terlalu banyak pujian yang ia dapatkan. Cantiknya, sumpah putih banget, yawlahh bening, dan masih banyak lagi.
Resya hanya tersenyum singkat. "La, lo nggak cemburu gitu, Dylan duduk dengan cewek lain?". Fira sengaja memanas manaskan Lala, Fira ingin lihat, apakah Lala memang tidak punya perasaan pada Dylan .
"Nggak lah, kenapa juga marah?. Lala hanya tersenyum kepada Fira.
*** Jam istirahat.
"La ke kantin yuk?. Fira berdiri dari kursinya hendak ke kantin.
"Dylan?". Lala bertanya pada Fira tapi Dylan masih asik dengan Resya. Sepertinya tidak menyadari jika Lala menatapnya.
"Eh, sampe lupa kalau udah istirahat. Ayo Resya". Dylan mengajak Resya keluar kelas, sambil memegang tangan Lala. menatap Lala saja tidak, ada apa dengan Dylan?
***
"Aku pesan batagor aja". Lala masih sedikit kecewa dengan sikap Dylan. Tidak ada mood untuk makan. Berusaha berubah tapi saat berubah? Dylan malah tidak memperdulikan.
"Aku bakso deh, kalau kamu?. Dylan bicara formal pada Resya?
"Samain aja". Resya tersenyum pada Fira.
Sambil menunggu pesanan, Mereke tertawa, bukan mereka sebenarnya hanya Resya dan Dylan. Fira hanya mendengarkan sesekali ikut tertawa. Tapi Lala? Melirik saja tidak.
"Kamu sakit la?. Dylan memegang dahi Lala.
"Apaan sih!. Lala menepis tangan Dylan dengan kasar. Ada apa dengan Lala, kenapa dia marah? Dylan mana berani bicara jika Lala marah.
Dylan tidak memperdulikan lagi. Sesekali Dylan memperhatikan Resya yang tersenyum karna candaan Fira. Sesekali mengacak rambut Resya.
"Alay". Hanya satu kata yang di ucapkan Lala, semua aktivitas berhenti.
"Kamu bilang apa?. Dylan memastikan ucapan Lala tadi.
"Nggak ada, aku ke toilet". Lala beranjak dari kursinya, Dylan masih yakin Lala tadi mengatakan alay.
*** Lala menatap dirinya di depan cermin toilet. Memperbaiki rambut yang sedikit berantakan.
"Eh Resya". Lala hanya tidak menyadari ada Resya di sampingnya.
Resya hanya tersenyum
"Aku mau nanya sesuatu". Lala menoleh pada Resya. Ada apa ini, sambil mengangkat alisnya.
"Kamu kenal Aldion?
Jangan lupa vote & Komen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.