Shelter 1

1.7K 166 18
                                    

Tak seperti anak lain yang seusia dengannya, seorang gadis berusia 17 tahun sibuk bekerja part time di sebuah toko. Ketika anak-anak lain yang seusianya sibuk dengan kegiatannya-seperti belajar di tempat les, Jung Yein malah terjebak di mini market kecil yang berada dekat di rumahnya untuk mencari pundi-pundi rezeki. Gadis yang akrab dipanggil Yein itu telah terbiasa melakukan pekerjaan ini semenjak dia masuk ke bangku SMA.

"Tumben malam ini tidak ramai?" gumam Yein.

Yein melihat keadaan di mini market tempat ia bekerja. Tidak ada satu pun pelanggan yang memilih barang yang hendak mereka beli. Padahal hari ini malam Sabtu yang mana biasanya toko cukup ramai.

"Ah.. Tidak apa sih, aku jadi bisa beristirahat hehe." ucapnya bermonolog.

.

Di luar mini market tempat Yein bekerja seorang anak laki-laki tengah menatap datar tempat itu. Ia menggenggam erat beberapa lembar uang yang tengah ia pegang sambil menghela napas panjang. Ia mengamati situasi sebelum akhirnya melangkah ke depan untuk masuk ke dalam toko tersebut.

.

"Selamat datang!"

Yein mengucapkan salam kepada pelanggan yang baru saja masuk ke dalam toko. Ia yang sebelumnya tengah bersantai langsung berdiri dari tempat duduknya dan menanti si pelanggan menyesaikan belanjanya.

.

Tak butuh waktu lama pelanggan itu datang sambil membawa beberapa kaleng minuman yang hendak ia bayar. Ketika Yein melihat minuman kaleng tersebut adalah alkohol, Yein langsung menatap pelanggan tersebut untuk meminta kartu tanda pengenalnya. Namun begitu Yein sadar siapa pelanggan yang saat ini berhadapan dengannya ia pun terkejut, begitu juga dengan pembeli tersebut. Mereka saling bertatapan untuk persekian detik sebelum akhirnya si pembeli mencairkan situasi dengan meletakan uang yang sejak tadi ia genggam ke atas meja kasir.

"Uangnya pas kan?" tanya orang itu.

"Eh? Tapi kau tidak boleh membelinya. Kau belum cukup umur-"

"Persetan dengan itu." potongnya.

Pemuda tadi langsung membawa kabur kaleng minuman yang ia beli dan berlari keluar dari toko. Yein hendak berteriak dan menyusul pemuda itu, akan tetapi pelanggan lain masuk sehingga Yein mengurungkan niatnya. Yein pun mengucapkan salam selamat datang kepada si pelanggan baru dan terpaksa melakukan transaksi minuman alkohol tadi walaupun ia tahu si pembeli adalah anak di bawah umur.

"Kenapa Chanwoo membeli alkohol itu? Apa rumor itu benar?" gumam Yein.

Namun ketika ia sadar bahwa dirinya baru saja melakukan kesalahan karena menjual minuman kepada anak di bawah umur, Yein pun menggerutu kesal. Ia mengumpati dirinya sendiri karena lalai dalam menjalankan tugasnya. Ia harap si bos pemilik toko tidak mengetahui kesalahannya yang menjual beberapa kaleng alkohol kepada teman sekelasnya sendiri.

SHELTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang