Shelter 12

523 71 4
                                    

Kesunyian malam di pinggir sungai Han selalu menjadi pilihan alternatif Chanwoo ketika ia ingin menyendiri. Tak ada alasan khusus mengapa Chanwoo pergi ke tempat. Paling-paling dirinya hanya ingin melepas penat atau menikmati waktu senggangnya sendiri. Dan saat ini alasan pemuda itu hanyalah mencari ketenangan setelah berhari-hari stres karena masalah di sekolah.

"Jung Chanwoo?"

.

Ketika Chanwoo mendengar seseorang memanggil namanya ia menoleh. Begitu Chanwoo melihat siapa orang yang memanggil dirinya pemuda itu membuang muka lalu berdiri dari tempatnya untuk segera pergi. Chanwoo enggan berurusan dengannya.

"Chanwoo tunggu!"

Chanwoo melangkahkan tungkainya dan mengabaikan panggilan orang itu. Namun si pemanggil tak patah semangat, ia terus mengikuti Chanwoo sampai akhirnya ia berhasil menahan Chanwoo yang hendak menghindarinya.

"Chanwoo tunggu!" katanya lagi.

"Jangan ganggu aku brengsek!" maki Chanwoo.

Melihat tangan orang yang ia sebut brengsek barusan berada di atas pundaknya, Chanwoo lantas menyingkirkan tangan Moon Bin di pundaknya. Ya, ia adalah Moon Bin, teman Chanwoo--atau lebih tepatnya seseorang yang tidak mau lagi Chanwoo akui sebagai temannya.

"Chanwoo kau baik-baik saja?" tanya Moon Bin khawatir.

"Bukan urusanmu." jawab Chanwoo ketus.

"Apa kau ada masalah makanya kau kemari?" tanya Bin lagi.

"Masalah? Ya, aku punya masalah." jawab Chanwoo. "Kau biang masalahnya!"

"Chan... Aku..."

Enggan berurusan dengan Bin lebih lama, Chanwoo lantas kembali berjalan meninggalkan Moon Bin di tempatnya. Bin yang masih ingin membicarakan sesuatu kepada Chanwoo lantas menghampiri pemuda itu. Ia kini berada di hadapan Chanwoo dan tanpa pikir panjang Moon Bin berlutut di hadapan Jung Chanwoo.

"Maaf, Chan." sesal Moon Bin.

Melihat Bin yang berlutut di depannya membuat Chanwoo kaget. Dia tidak menduga kalau Moon Bin akan melakukan hal ini di depannya.

"Semua salahku. Maafkan aku." isaknya.

.

Ya, pemuda Moon itu tak bisa menyembunyikan air matanya. Ia sangat menyesal karena membuat Chanwoo menanggung beban berat seorang diri. Seandainya bukan karena dirinya, Chanwoo tidak akan pernah terlibat dengan Junseob atau anggota setan merah lainnya.

"Aku yang salah, maafkan aku." lirih Moon Bin.

.

"Huh.. Huh Bin-ah tolong aku!"

"Huh? Kau kenapa?"

"Tolong datang ke gang kecil di dekat SMA 11!"

"Tapi aku lagi dengan Junseob-"

"Aku bisa mati kalau melawan mereka sendiri!"

"Kau ini kenapa sih! Ya Chan-"

Sambungan telepon tersebut langsung terputus secara sepihak sehingga Moon Bin heran dengan apa yang terjadi pada temannya.

"Ada apa?" tanya Yuvin.

"Boleh tidak kalau aku pergi sekarang?" pamit Bin.

"Memangnya kau mau ke mana?" tanya Junseob.

"Temanku, Chanwoo, sepertinya lagi terkena masalah di dekat SMA 11. Dia tadi telepon katanya dia bisa mati kalau melawan mereka sendirian." terang Bin menceritakan apa yang terjadi pada Chanwoo, "Saat aku bertanya lebih lanjut dia malah mematikan sambungan teleponnya."

SHELTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang