Shelter 2

977 131 13
                                    

"Jung Yein!"

Baru saja Yein melangkah masuk ke dalam kelas namun seseorang menyerukan suaranya dengan lantang. Si pemilik suara yang tak lain adalah Yoon Soyoon—sohib Yein—melambaikan tangan kepada Yein dan memberikan kode kepadanya agar segera datang menghampirinya. Yein pun melangkahkan kakinya untuk menghampiri Soyoon namun begitu Yein hendak menghampiri sahabatnya ia tak sengaja bertukar pandang dengan seorang pemuda yang duduk di belakang Yoon Soyoon. Pemuda itu adalah Jung Chanwoo. Yein terdiam untuk beberapa detik mengingat kejadian di malam Sabtu sampai akhirnya Soyoon kembali menegur dan berteriak kepadanya agar cepat bergerak.

"Ya Jung Yein! Cepat!" desak Soyoon.

"Iya.. Iya.." pasrah Yein.

.

Kriiinggg!!!

Ketika jam istirahat berbunyi semua orang terburu-buru pergi ke kantin agar tidak mengantri saat mengambil makan siang mereka. Namun berbeda dengan Yein masih tetap duduk di tempatnya karena harus menyelesaikan pekerjaannya sebagai sekretaris kelas.

"Kau tidak apa aku tinggal sendiri?" tanya Soyoon yang tak enak meninggalkan Yein di kelas.

"Sudahlah, aku tidak apa. Lagian aku juga tidak lapar. Pergi lah sebelum antreannya tambah panjang." jawab Yein.

"Hmm oke.. Aku duluan, bye!" pamit Soyoon.

Setelah Soyoon pergi meninggalkan sendiri Yein berjalan ke meja guru untuk mengambil buku KBM. Yein lupa menulis buku itu untuk minggu ini maka dari itu dia harus menulisnya, setidaknya dia harus mempersiapkan untuk pelajaran hari ini. Namun ketika Yein hendak mengambil buku bersampul hijau itu, seseorang mengambilnya duluan sehingga Jung Yein mengarahkan pandangannya kepada siswa yang sembarangan merebut buku itu dari tangannya.

"Ya—"

"Bisa kita bicara, Jung Yein?" potong orang itu.

"Huh? Jung... Chanwoo..."

.

Chanwoo membawa Yein ke tempat yang sepi dari murid-murid lainnya. Pojok perpustakaan sekolah merupakan pilihan yang tempat untuk menghindari perhatian orang-orang. Yein yang baru pertama kali diajak ke tempat ini oleh seorang pria hanya bisa berdiri dengan canggung. Dia tidak tahu apa yang hendak dibicarakan oleh Jung Chanwoo tapi yang jelas Yein yakin hal itu berkaitan dengan alkohol yang ia beli dikala shiftnya tempo hari.

"Kau harus tutup mulut." ucap Chanwoo.

"Ne? Tutup mulut untuk apa?" tanya Yein.

"Minuman itu... Kalau ada orang yang tahu aku membelinya, tamat riwayatmu." jawab Chanwoo.

"Huh? Tamat riwayatku? Kenapa aku?" heran Yein.

"Tutup saja mulutmu kalau tidak mau menimbulkan masalah." ucap Chanwoo.

"Aku tidak tahu apa masalah yang bisa aku timbulkan kalau membocorkan hal itu ke orang lain. Mungkin aku dipecat dari tempat kerjaku. Tapi kau? Kenapa kau membeli minuman itu, Jung  Chanwoo?" tanya Yein penasaran.

"Tidak usah banyak bertanya." jawab Chanwoo.

"Kau menyuruhku untuk tutup mulut tapi kau tidak mau menjelaskan kenapa kau membelinya. Apa kau membeli untuk kau minum sendiri?" tanya Yein.

Jung Chanwoo mengepalkan kedua tangannya. Ia geram berhadapan dengan Yein sekarang, namun apa boleh buat. Chanwoo harus berbicara dengannya untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain yang mengetahui kejadian ini.

"Kau tidak perlu mendengar jawabanku. Aku hanya ingin memperingatkan kalau kau tidak usah memberitahu hal itu ke siapapun termasuk sekolah. Kau juga bisa disalahkan karena menjual alkohol ke teman sekelasmu."

"Tapi Chanwoo—"

Sebelum Yein menyelesaikan ucapannya Jung Chanwoo pergi meninggalkan gadis itu sendiri. Di tinggal Chanwoo begitu saja membuat Yein menghela napas panjang. Ia yang menyeretnya ke sini dan dia juga yang meninggalkannya seorang diri tanpa jawaban pasti.

"Huft seenaknya saja meninggalkan orang di sini tanpa kepastian." gerutu Yein.

Ia menatap sekitarnya lalu seketika Yein merasa bulu kuduknya berdiri karena tempat ini begitu sepi—dan rumornya ada banyak penunggu yang tinggal di sini!

"Seramnya!" ucap Yein ketakutan.

Jung Yein pun buru-buru pergi meninggalkan lokasi tersebut. Tanpa ia sadari bahwa sejak tadi di belakang perpustakaan ada seseorang yang tak sengaja mendengar semua percakapan antara Jung Yein dan Jung Chanwoo.

"Jung Chanwoo? Alkohol? Membelinya dari Yein? Whoa tidak dapat dipercaya!" decak orang misterius itu.

SHELTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang