Shelter 14

450 75 7
                                    

"Yein! Biar aku antar kau ke tempat kerjamu!"

Jung Yein baru saja keluar dari kelasnya dan tiba-tiba saja terdengar suara Jungwoo memanggil serta menawarkan tumpangan untuknya.

"Eh? Tidak usah. Aku bisa naik bus." tolak Yein.

"Jangan ada penolakan. Aku akan mengantarmu ke sana, kajja!" ajak Jungwoo.

Kim Jungwoo merangkul Yein lu mengajaknya untuk segera bergegas karena menurut ramalan cuaca yang Jungwoo baca saat jam istirahat, sebentar lagi akan turun hujan.

.

Benar ramalan cuaca yang Jungwoo baca tadi, sepanjang jalan menuju toko es krim Taeil langit sangatlah mendung dan gelap. Meraka yang baru saja sampai di toko es krim langsung turun dari motor dan Yein tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Jungwoo.

"Jungwoo terima kasih sudah mengantarku." kata Yein.

"Sama-sama." balas Jungwoo. "Oh ya, apa kau bawa payung?"

"Payung? Ah.. Iya.. Pasti bentar lagi turun hujan. Aku meninggalkan payungku di rumah." jawab Yein.

"Kalau gitu kau masuklah ke dalam, aku akan membelikanmu payung baru." ucap Jungwoo.

"Eh? Tidak usah! Aku bisa membelinya sendiri nanti atau aku bisa menunggu hujan berhenti baru pulang." tolak Yein.

"Tidak masalah. Aku hanya ingin membantumu kok." balas Jungwoo.

Yein menggigit bibir bawahnya karena tak enak hati. Dia merasa telah begitu banyak merepotkan Kim Jungwoo.

"Tapi...."

"Tidak ada tapi-tapian. Masuklah ke dalam dan aku akan pergi ke mini market membelikanmu payung."

"Kau sudah banyak membantuku, Jungwoo. Aku merasa berutang budi kepadamu." kata Yein tak enak.

"Tidak perlu merasa berutang budi kepadaku. Aku ikhlas membantumu." balas Jungwoo.

"Bagaimana kalau kau mampir dulu ke toko? Aku akan mentraktirmu es krim." usul Yein.

Tawaran Yein barusan sukses membuat Jungwoo tersenyum. Tetapi pemuda itu malah menggelengkan kepalanya dan kembali berbicara.

"Kalau kau merasa berutang budi kepadaku, bagaimana kalau kau terima tawaranku untuk ikut ke suatu tempat?"

"Ne?"

"Aku mau mengajakmu ke suatu tempat." kata Jungwoo. "Tenang saja, aku tidak akan membawamu ke tempat yang aneh kok. Aku janji. Kau mau?"

"Uhmm.. Baiklah. Aku akan ikut denganmu kalau begitu." gumam Yein.

"Kalau gitu kau masuklah ke dalam. Aku akan membeli payung untukmu dan kembali ke sini. Sampai jumpa nanti!" pamit Jungwoo.

"Ya, hati-hati, Kim Jungwoo."

.

Seperti apa yang diperintahkan oleh Junseob tadi, Chanwoo kini berada di tengah-tengah geng setan merah di tempat mereka sering berkumpul dan melakukan kekacauan. Tempatnya ada di gang buntu yang tak jauh dari mini market tempat Yein bekerja dulu. Di tempat ini setan merah biasanya dengan bebas meminum minuman keras, merokok, atau melalukan penganiayaan kepada orang yang berani mengganggu ketenangan mereka. Chanwoo sudah muak dengan tempat ini, dia tak mau lagi kembali lagi ke sini.

.

Setelah Chanwoo berpikir keras tentang apa yang dia bicarakan dengan Jungwoo tadi, akhirnya Chanwoo mantap berniat untuk melakukan pemberontakan. Chanwoo yakin bahwa Junseob tidak akan mudah melepaskannya, tapi tetap saja Chanwoo harus mencoba agar dia bisa menjauh dari rombongan yang membuat nama baiknya buruk di sekolah.

SHELTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang