#3 언제...

667 95 25
                                    

Chapter 3 ~ Ketika...
.
.
.

"Kumohon bertahanlah hyung!!" Isak tangis seorang remaja pria pada kakaknya yang tergeletak lemas dengan darah yang berlumuran di seluruh tubuhnya. Ayolah, kenapa semua orang diam saja? Anak itu menangis melihat keadaan kakaknya yang kecelakaan. Dan jujur, Kyungsoo tak bisa tinggal diam. Meskipun ia pria yang dingin dan terkadang acuh tapi saat situasi seperti ini hatinya akan bertindak melakukan sesuatu.

Kyungsoo turun dari motornya. "Nona! Tolonglah." Ia mencegat dengan asal sebuah mobil yang melaju ke arahnya sambil mengetuk kaca mobil yang dikendarai seorang gadis cantik. Dengan terkejut melihat keadaan di jalanan, gadis itu langsung turun dari mobil High SUV nya dan berlari ke arah korban. Sementara Kyungsoo mengekor gadis itu dari belakang.

"Permisi." ia menerobos kerumunan orang yang berkumpul. "Pakailah mobilku yang disana! Ayo antarkan dia cepat!" Perintah gadis itu tergesa gesa. Orang orang pun memberi ruang untuk Kyungsoo dan remaja pria tadi mengangkat korban menuju mobil.

Kyungsoo meletakkan tubuh korban dengan hati hati pada kursi penumpang mobil tersebut. "Bisakah kau menyetirkan mobil sementara aku menjaganya?" gadis pemilik mobil memohon pada Kyungsoo.

"A., aku bisa saja.. tapi motorku-" Kyungsoo ragu sambil melirik motor sportnya. Ayolah, Kyungsoo bukan pria bodoh yang meninggalkan motor sport hitam berjenis KTM RC nya begitu saja di pinggir jalan.

"Aku bisa membawanya hyung!" Seru Nam dareum, begitulah yang terlihat dari nametag anak SMA yang notabenenya adalah adik korban kecelakaan itu.

"Baiklah, baiklah ini kunci motornya. Ingat! Berhati hatilah!" Kecam Kyungsoo hingga Nam Dareum mengambil kunci tersebut dari tangan pemiliknya.

"Tentu saja. Noona tolong selamatkan hyungku!" Pinta Nam Dareum pada gadis dihadapannya. Sementara ia hanya mengangguk kikuk dan kini masuk ke dalam mobil.

"Kami akan membawa kakakmu ke Son Chaeri Hospital." Gadis itu menutup pintu mobil sambil menatap sekilas Nam dareum yang kini sudah bersiap mengendarai motor sport Kyungsoo. Anak itu mengangguk dengan kepala yang sudah terpakai helm big size. Sementara gadis itu sudah siap dan menutup pintu mobilnya, Kyungsoo pun bergegas menjalankan mobil.

Pria itu berkonsentrasi pada jalanan dan ia melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata tanpa terburu buru atau bahkan gegabah karna bagaimanapun juga ia masih memikirkan nyawanya yang berharga melebihi apapun.
'Tadinya aku kira hanya mengantarkan sampai ke mobil, tapi aku terlibat lebih jauh. Jika begini aku bisa kecelakaan juga. Ya Tuhan.. pria tampan yang satu ini belum menikah, jangan buat aku menjadi hantu perjaka.' Umpatnya narsis.

"Oh tidak dia mengalami aneurysma." Kata gadis itu sambil melakukan Angioplasti dan sesekali menekan daerah pembuluh darah pria tersebut. Ia meraih suntikan di dalam dashboard namun lengannya ditahan oleh Kyungsoo.

"Apa yang akan kau lakukan?!" Tanya Kyungsoo khawatir.

"Percayalah padaku, aku seorang dokter!" Gadis itu melakukan pembelaan namun Kyungsoo tidak mudah mempercayainya. Oh dasar pria keras kepala.

"Arggh, kenapa kau mempersulit?!" Gadis itu menggeram dan mulai mengeluarkan sesuatu dari balik kemejanya. Sebuah kartu pengenal yang menunjukkan identitas gadis itu sebagai seorang dokter.

Son Chaery Hospital
---
Dr. Wendy Son

Barulah Kyungsoo percaya dan sebelah tangannya yang menahan pergelangan Wendy kini sudah kembali ke posisi semula.

Puissance [Wensoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang