#9 미안해

440 78 20
                                    

Chapter 9 ~ Maaf
.
.
.

5 gelas, 6 gelas. Ah tidak ini sudah gelas ke sembilan yang Kyungsoo teguk.

Cass bir lagers yang Suho pesan nyatanya membuat candu bagi pria yang tengah patah hati itu.

"Lihat hyung-- a-ku bisa buat phoenix." Racaunya tak karuan sambil melukis lukiskan tangannya di udara. Tidak jelas memang kelakuan pria mabuk itu saat ini.

Bicaranya saja sudah ngelantur, bagaimana bisa ia mengendarai motornya dalam keadaan mabuk seperti sekarang?

"Aigoo~ pulanglah, ayo kita ke basecamp saja kalau seperti ini." Titah Suho yang masih memiliki kesadaran penuh.

Tuuck

Kai memukul tongkat billyard, menembak bola putih pada objek bola terdekatnya.

"Sudahlah hyung, bawa saja ia ke kamar di atas." Gumamnya tanpa mengalihkan fokus pandangnya pada permainan billyardnya itu.

Tuuckk blurrm

"Yassh!!" Sorak Chanyeol penuh kemenangan saat 2 bola yang tersisa berhasil masuk pada lubang di sudut meja bill itu.

"Ck.." Kai berdecak sebal dengan kekalahannya itu.

"Yak! Kalian bisakah berhenti bermain sejenak dan membantuku membawa pria mabuk ini?!" Bentak Suho kesal dengan sikap acuh teman temannya itu.

Kai dan Chanyeol buru-buru menghampiri Suho yang kesulitan menopang tubuh pria yang tengah mabuk berat itu.

"Biar aku saja." Kai mengambil alih tubuh Kyungsoo yang sudah tak mampu berdiri lagi.

"Tunggu, bawa ke basecamp saja, agar master Ji bisa merawatnya." Titah Suho.

Sekali anggukan dari Kai dan dengan kekuatan Teleportation nya itu ia berhasil membawa Kyungsoo ke basecamp dalam waktu singkat.

"Master, tolong jaga Kyungsoo karena ia sedang dalam masa sulit." Kai memohon pada pria yang baru saja datang dan memperhatikan gerak geriknya di dalam kamar Kyungsoo.

Basecamp ini memang dirancang khusus untuk para petarung, jadi lebih tepatnya seperti rumah kedua bagi para penghuni di dalamnya.

"Bagaimana dengan motornya? Aku tahu kau membawanya dengan kekuatanmu kan?" Pria itu melangkah pelan dengan kedua tangannya yang dilipat ke belakang.

"Kalau itu, biar aku yang urus." Kai memainkan alisnya nakal dengan smirk devilnya itu.

Pletakk!!

Master Ji mendaratkan sentilan keras pada dahi Kai. Ia tak habis pikir dengan muridnya itu yang masih bisa memanfaatkan situasi seperti ini.

"Aaarrgh, mwohago?!" (Apa apaan?!). Kai protes sambil mengelus dahinya yang masih merasakan sensasi nyeri akibat sentilan keras masternya itu.

"Kau ini! Sudah tahu motor hyungmu itu sangat berharga, jangan kau pakai seenaknya eoh?!"

"Aish baiklah, aku hanya akan mengantarkannya kesini. Tsk~ membuat repot saja." Kai berjalan cepat sebelum akhirnya menghilang dari pandangan master Ji.

"Ckckck.. kau sudah banyak berubah Kyung." Pria itu kini bermonolog masih memperhatikan Kyungsoo yang tidur dalam keadaan mabuk.

***

"Hun, apa kau yakin Kyungsoo ada di sini?" Wendy ragu ketika Sehun membawanya ke tempat yang sama persis saat ia membentak Kyungsoo waktu itu. Seperti klub malam mungkin?

Puissance [Wensoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang