#22 분노 (2)

392 57 16
                                    

Chapter 22 ~ Anger (2)
.
.
.

"Sudah 4 hari, tapi eonni belum datang." Lirih Dokter Son dengan wajah yang cemas. Gadis itu melamun di depan meja receptionist hingga ia tak menyadari kedatangan Dokter Oh.

"Selmat pagi Dokter Son." Sapa pria jangkung itu. Namun tak mendapat jawaban. Kini Dokter Oh mengibaskan tangan kanannya di pandangan Dokter Son. Namun nihil, gadis itu tetap tidak menggubris kedatangan rekan sekerjanya itu.

Chu~

Dengan lancang pria bermarga Oh itu mencium pipi dokter Son. Sontak saja gadis yang dicium terkejut dan langsung tersadar dari lamunannya.

"Yak! Apa yang kau lakukan?!" Selain terkejut, Dokter Son pun marah bukan main. Sedangkan pipi Sehun memerah antara malu dan menyesal sudah lancang mencium pipi kekasih sahabatnya.

"Kau sedari tadi melamun sampai tidak menyadari keberadaanku." Sehun membela diri.

"Tapi tidak usah menciumku Dokter Oh!" Gadis itu kini pergi dengan kesal.

"Fyuuh~" Dokter Oh menghembuskan nafas kasar.

'Hanya dengan cara itu aku bisa mengalihkan duniamu Son Wendy' Sehun bermonolog. Mengapa rasanya masih saja sakit. Merelakan gadis yang kau cintai untuk sahabatmu sendiri ternyata tak semudah yang pria itu bayangkan.

"YAK! OH SEHUUN!" Seorang dokter dengan seragam kusut berteriak dari kejauhan. Sepertinya ia kesal dengan pria bernama Oh Sehun.

"Aish gadis gila itu." Dokter Oh pun melarikan diri secepat mungkin. Namun Dokter Kang yang disinyalir si pemilik teriakan itu tak menyerah untuk mengejar targetnya yang pantas mendapat bogem itu.

Kurang ajar sekali Dokter Oh menyerahkan operasi tunggal padanya yang sedang mengambil cuti. Dokter Kang Seulgi sudah berbaik hati mau melakukannya. Meski sekarang mereka harus menyelesaikan perang dunia ke 3 yang baru saja dideklarasikan semenjak teriakan kekesalan itu menggema di lorong rumah sakit.

"AWAS SAJA KAU OH SEHUN!" Seolah tidak punya malu, Dokter Kang Seulgi berteriak dan terus mengejar Dokter Oh dengan bringas.

Alhasil Dokter Oh menarik pundak Dokter Son hendak meminta perlindungan dari kejaran singa betina yang mengamuk. "Dokter Son tolong aku!" Pintanya sambil bersembunyi di balik punggung kecil Dokter Son.

"MWO?! WENDY MINGGIRLAH! AKU AKAN MENGHAJARNYA." Seolah setuju dengan ide rekannya Seulgi, Wendy pun tersenyum miring dan mengangkat kedua lengannya ke atas dengan bebas.

"Silahkan, aku tak akan menghalangi." Gumamnya sambil tersenyum puas. Dan kini Seulgi tak henti-hentinya menjitak kepala Sehun setelah berhasil menangkapnya.

"Kau kurang ajar Sehun!" Kata Seulgi sangat kesal.

"Aw! Aw! yak! Hentikan kumohon." Dokter Oh kesakitan dengan bogem yang Seulgi berikan bertubi-tubi pada lengan kekarnya. "Yah, Dokter Son! Dasar kau wanita licik." Ingin rasanya Sehun menangis sekarang juga. Kenapa gadis-gadis ini begitu kejam padanya. 😢

Dengan gelak tawa, Wendy puas melihat aksi Seulgi saat ini. 'Huuu dasar Oh Sehun, siapa suruh menciumku tanpa izin.' Batinnya bermonolog.

"Eh eonni." Gumam Dokter Son. Tiba-tiba ia kembali teringat kakaknya. Dengan setengah keinginan, terpaksa ia mengunjungi ruang CEO. Di depan pintu berlatar kaca transparant itu terpampang jelas papan kayu bertuliskan Dr. Prof. 손 지 환 (Dr. Prof. Son Ji Hwan).

Tok tok tok

Diketuknya pintu itu sebelum Dokter Son memasuki ruangan. "Professor.." Lirihnya terdengar masih ada kemarahan bercampur rasa sedih. Wendy kini tak dapat melihat lagi sosok ayahnya di sana. Di balik jas kebesaran itu.

Puissance [Wensoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang