(22) Tak Terduga

16.7K 796 28
                                    

Karena berjuang sendirian itu melelahkan - Athur

(00000000000000)

"Kenapa harus di apartemen gue?"

"Oh ayolah Tam, ini pertama kalinya gue nyusahin Lo. Nggak usah terlalu heboh."

"Kenapa Lo nggak ikut Roy aja sih Thur, gue udah ada janji sama waiters cantik tadi. Gara-gara Lo batal semua rencana gue malam ini. Gue harus nyari pelampiasan kemana lagi coba?"

"Lo nggak minat berubah?"

"Apa yang perlu gue rubah?"

"Berhenti jadi lelaki brengsek yang mengencani seluruh jenis wanita di Jakarta Tam. Lo nggak takut kena penyakit menular? AIDS misalnya?"

"Mending Lo nikah. Lebih aman kan?" Sambung Athur sambil mengambil duduk di depan TV menghidupkannya dan mulai mencari siaran yang dapat mengalihkan pikiran kacaunya saat ini.

"Lo berharap gue menikah dan berakhir menyedihkan kayak Lo? Males banget Gue. Lagian Gue selalu main aman. Gue nggak akan kena penyakit yang Lo bilang tadi." Ujar Tama santai.

"Seharusnya waktu itu gue ngelarang wanita itu untuk datang ke hidup Lo Tam, kalau gue tau Lo bakal jadi kayak gini."

"Sudah nggak usah bahas tentang hidup Gue, Lo lebih parah dan butuh perhatian kali ini."

"Lo yakin nggak akan pulang malam ini?" Tanya tama sambil membawa dua gelas kopi dan memberikan satu kepada Athur.

"Yakin, gue nggak yakin akan baik-baik aja saat di rumah bareng Veyrine. Gue takut bakal mengelurkan perkataan yang akan gue sesali nanti. Mungkin sekarang gue dan Veyrine butuh waktu untuk sama-sama berpikir."

"Thur, gue punya sebuah pertanyaan yang pengen gue tanyain dari kemarin."

"Apaan?"

"Lo cinta sama Veyrine? Gue rada bingung lihat sikap uring-uringan lo yang jarang muncul dan sekarang dengan mudahnya muncul cuma gara-gara Veyrine."

"Lo cinta sama dia?" Ulang Tama lagi.

"Gue nggak pernah tahu apa itu cinta sebelumnya Tam, Lo tau itu. Veyrine wanita pertama untuk gue. Di antara Lo dan Roy gue yang paling nol besar tentang wanita. Kalau cinta yang lo maksud adalah perasaan bahagia saat melihat senyum dia, ikut sedih saat melihat ia bersedih dan jantung yang berdebar dengan kencang saat berdekatan dengannya maka gue lebih dari cinta Tam."

"Seberapa parah?"

"Gue bahkan nggak bisa menghilangkan Veyrine dari pikiran gue sejak pertama kali gue lihat dia Tam."

"Love at the first sight?. Cih, menggelikan" balas Tama sambil memperlihatkan senyuman mengejek khasnya.

"Terserah apapun kata Lo, yang jelas itu yang gue rasain."

"Jadi sekarang Lo bakal ngapain? Menghindar sampai kapan? Mau jadi lelaki pengecut kayak Roy?."

"Besok Gue pulang. Gue harus selesaikan masalah ini secepatnya."

"Lo tau Thur kesalahan terbesar Lo adalah karena lo selalu ada."

"Seorang wanita terkadang butuh rasa kehilangan untuk membuat dia sadar kalau kita berharga." Sambung Tama.

"Selama ini lo terlalu available, sekali-kali lo harus coba menghilang."

"Menghilang dari Veyrine maksud Lo? Kalau gue melakukan itu bukanya Veyrine yang merasa kehilangan tapi Gue Tam."

"Apa salahnya Lo tahan dikit. Mana tau setelah Lo lakuin itu Veyrine bakal nyadar kalau Lo penting bagi dia."

"Iya kalau hasilnya begitu. Kalau malah Veyrine akhirnya balik ke Andreo gimana? Gue nggak tau bakal jadi kayak apa Tam."

My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang