Big Thanks buat Readers yang selalu memberikan dukungan mulai dari Vote dan comment.
Semoga Readers yang ngasih vote dan comment JODOHnya deket!
Amiiiin.
Hahahaha
:) :) :)
************###*************
"Pa, papa yakin dengan keputusan untuk menerima lamaran nak Athur?" seorang wanita paruh baya yang masih tampak cantik bertanya ke suaminya.
"Yakin ma, papa sudah menilai langsung dan papa yakin Athur bisa membuat Veyrine bahagia" jawab pria paruh baya sambil memandang sosok istri cantik yang sangat di cintainya.
"Mama nggak perlu khawatir, papa sudah menyelidiki latar belakannya dan menurut orang suruhan papa Athur adalah anak yang baik. Ia tak pernah terlibat dengan sesuatu yang aneh-aneh sebelumnya." sambungnya,
"Tapi kan pa, Athur itu masih terlalu muda. Bagaimana ia akan membahagiakan Veyrine? Bagaimana jika akhirnya mereka tidak berhasil pa?" tanya sosok wanita paruh baya lagi tanpa menghilangkan ekspresi khawatir dari wajah cantiknya.
"Apa pernikahan kita bahagia?" tanya sosok pria paruh baya.
"Ya, tentu saja bahagia, kau adalah sosok yang luar biasa" jawab si wanita sambil tersenyum malu.
"Jika kita bahagia, maka Veyrine dan Athur juga akan bahagia, yakin dengan itu ma. Bukankah pernikahan kita juga sama seperti mereka. Usia bukan menjadi patokan kedewasaan sayang." ujar si lelaki.
"Baiklah, semoga mereka mendapatkan kebahagiaan seperti kita" balas si wanita sambil meletakan kepalanya nyaman di dada bidang sang suami yang telah menikahinya 29 tahun itu.
Veyrine POV
Dua minggu telah berlalu semenjak kepulanganku dari Kerinci. Semenjak itu tak pernah lagi si bocah mesum menampakan batang hidungnya. Masih segar dalam ingatanku saat bocah itu meminta kesempatan padaku, namun apa? saat sudah kembali ke Jakarta jangankan berjuang, muncul saja ia tidak.
Ck.
Mungkin ia lelah dan memutuskan untuk menyerah. Orang bodoh mana yang mau menunggu sesuatu yang tak pasti. Bukankan lebih baik menyiapkan diri untuk menerima yang jelas-jelas menunggu mu?
"Vey,. A-aku suka sama kamu" ujar sebuah suara mengagetkanku.
Ck, selalu saja orang ini yang mengganggu hari indahku. Entah bagaimana caranya ia bisa muncul di depan meja kerja ku.
"............"
Tak kujawab kata-katanya. Lebih baik aku mengerjakan laporan yang di minta bu Dewi daripada meladeninya.
"Veyrine aku "
"Iya Parjo, aku tahu kamu sudah mengulang kata itu sebanyak empat kali minggu ini" ujarku tanpa menatapnya.
"Veyrine aku serius. Aku sudah lama menyukai kamu. Aku ingin kita-" ujarnya lagi tanpa beranjak sedikitpun.
"Aku akan menikah" ujarku tiba-tiba.
"Menikah?" beo nya. " Menikah dengan siapa?" sambungnya dengan wajah yang mulai putus asa.
"Iya aku akan menik-"
"Veyrine akan menikah dengan ku" sebuah suara yang familiar memotong kalimat ku.
Sontak suara itu membuat aku dan Parjo memandang ke arahnya berbarengan.
"Hay sayang, aku kangen kamu."
Athur POV
Aku begitu merindukan sosok cantik calon istriku. Sudah dua minggu aku tidak melihatnya semenjak kepulangan kami dari Kerinci. Sosok yang semakin menghantuiku saat aku tak melihatnya. Terkadang aku merasa kebutuhanku melihatnya sudah hampir setara dengan kebutuhan tubuhku untuk menghirup oksigen. Ck.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brondong Husband
Romansa"Nggak Pa! Veyrine nggak mau nikah sama dia. Dia itu masih kecil Pa dia lebih cocok jadi adek ketimbang jadi suaminya Rin! Veyrine yakin umurnya hanya beda beberapa tahun dengan Nathan" Ujarku menolak permintaan Papa yang kuanggap tidak masuk akal...