(11) Stupid Athur

35.3K 1.3K 20
                                    

Selamat hari jumat ders, bentar lagi weekend yeeeey 😎😎.
Hope you like lagi pokoknya 😊😘😚

##########*****###########

"Ciyeeee pengantin baru yang habis malam pertama jam segini baru bangun." seru sebuah suara menyebalkan dari pasangan adik ipar membuatku makin menggeram saja.

Ck, apanya yang malam pertama? bahkan aku harus memanggil kembali status perjaka yang baru saja akan aku usir malam itu jika saja Veyrine tidak mengeluarkan kata-kata yang paling tak kuinginkan keluar dari bibir manisnya.

Aku hanya memberikan senyum kecil yang kuharap dapat membuat mereka semua berhenti membahas perkara malam pertama yang gagal sebelum dilakukan.

"Ehem, gimana bang kakak gue? asik nggak?" tanya Nathan yang merupakan adik iparku mulai dari kemarin. Ia ngotot memanggilku dengan kata 'abang'' walaupun jarak kami hanya berbeda dua tahun. Tidak sopan katanya.

"Yaa." jawabku dengan berbisik juga sambil menatap Veyrine dengan pandangan sebal.

"Sudah gue duga. Kakak gue kelihatannya aja polos, tapi kalau masalah begituan dia jagonya."
Ujar Nathan yang semakin membuat ku ingin membuktikanya langsung. Oh God, I want it!!

"Ehem, Athur kapan kamu mau bawa Veyrine ke rumah baru kalian?" Tanya papa yang sukses membuat kedua alis Veyrine menyatu.

"Hari ini pa, Athur dan Veyrine akan pindah ke sana hari ini juga."

"Pindah?" Tanya Veyrine.

"Iya sayang" Jawabku dengan menekankan kata sayang sambil menatap Veyrine kesal. Jujur aku masih tidak bisa menghilangkan rasa kesal ini. "Kita akan pindah ke rumah kita sendiri. Aku ingin kita belajar hidup mandiri." sambungku.

"Apa tidak terlalu cepat nak Athur?" tanya mama Veyrine sambil menatap kami berdua.

"Tidak ma, lebih cepat lebih baik." jawabku yakin.

"Mama tenang saja, rumah kami masih dalam satu komplek dengan rumah mama jadi nanti jika mama atau Veyrine kangen bisa ketemu." sambungku meyakinkan mama mertuaku.

"Baiklah kalau itu keputusan kalian."

"Baik ma terimakasih." Ujarku.

Hening kembali, masing-masing kami memutuskan untuk mengahabiskan sarapan pagi yang telah disediakan pihak hotel.

*****

Veyrine POV

Hari ini adalah hari pertama kami pindah ke rumah hadiah pernikahan dari papa Athur yang harus di bayarnya dengan bekerja sebagai manager di perusahaan papa.

Kuliah sambil bekerja, apa bisa?
Entahlah, saat aku bertanya padanya waktu itu ia hanya menjawab jika bekerja itu harus supaya dapat membiayai kehidupan kami tanpa meminta dari orang tua lagi.
Semoga saja bisa.

"Athur....Thur." Panggilku dengan menahan sabar sejak sarapan tadi.

"Hmmm?" Gumamnya masih sambil mengeluarkan pakaian nya dari dalam koper dan memasukannya ke lemari.

"Ini, bantuin geser, berat nggak kuat kalau ngangkat sendiri, aku nggak suka posisinya begini." ujarku.

"Hmmm." gumamnya lagi sambil mulai menggeser lemari ke arah yang aku inginkan.

"Sudah?" tanyanya cuek.

Kemana Athur yang biasanya?
Athur yang selalu membuat stress dengan ucapan dan tingkah mesumnya.

"Sudah, terimakasih." balasku sambil memberikan senyum yang di sebutnya 'manis' waktu itu.

"Hmmm." gumamnya lagi sambil berlalu tanpa terpengaruh dengan senyum manisku.

My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang