~~~ ^_^ ~~~
Ji Ahn menghembuskan nafas lelahnya. Dari raut wajahnya, tergambar jelas jika wanita muda itu tengah merasakan penat yang luar biasa. Selalu berkutat dengan pensil, penghapus, sketch book dan segala rancangan yang memenuhi otaknya, sungguh itu bukanlah hal yang cukup menyenangkan sebenarnya. Namun mau bagaimana lagi, itu adalah pekerjaannya.
Pandangan Ji Ahn pun beralih keluar jendela kaca besar di samping kirinya. Dan saat itu juga pandangan matanya jatuh pada sebuah toko kue yang ada di seberang sana. Ini bahkan sudah seminggu sejak Ji Ahn bekerja di butik Nami. Namun ia belum sempat mengunjungi tempat itu sama sekali. Rasa penasaran pun mulai menggelitik benak Ji Ahn. Ah, pasti disana banyak kue manis dan lezat.
Ji Ahn pun berdiri dari duduknya. Ia menghampir Nami yang duduk di sofa yang begitu tidak jauh darinya. Diperhatikannya kakak sepupunya itu. Sepertinya Nami begitu sibuk dengan beberapa buku rancangan yang ada di tangannya.
"Eonni..." Panggil Ji Ahn pelan, takut mengejutkan dan mengganggu konsentrasi Nami.
Merasa dipanggil, Nami pun mendongakkannya. Wanita cantik itu pun mendapati Ji Ahn yang sudah berdiri di depannya. "Ya, Ji~ya."
"Aku merasa bosan." Gumam Ji Ahn pelan.
Nami pun tersenyum lembut. Ya, dapat ia lihat raut wajah bosan Ji Ahn. "Aku tahu. Keluarlah dan berbincanglah dengan beberapa pegawai. Mungkin saja itu bisa mengusir rasa bosanmu."
Ji Ahn menggeleng pelan, pertanda jika ia kurang setuju dengan usul Nami. Kepalanya pun bergerak, menoleh pada sesuatu diluar jendela. "Aku ingin ke toko kue itu." Ujar Ji Ahn seraya menunjuk toko kue di seberang butik.
Nami mengikuti arah pandang Ji Ahn. "Ah, toko kue. Tunggu, hum. Jika aku sudah selesai dengan pekerjaanku, kita akan kesana."
Ji Ahn kembali menggelengkan kepalanya. "Tidak, Eonni." Tolaknya. "Kau lanjutkan saja pekerjaanmu. Aku akan kesana sendiri. Bolehkah?"
Nami terhenyak mendengar permintaan Ji Ahn. "Eumm..." Wanita itu nampak kebingungan menanggapi permintaan adik sepupunya itu. Pasalnya keluarga Yoon telah berpesan padanya untuk menemani, bahkan mengawasi Ji Ahn setiap waktu. Namun di sisi lain, pekerjaannya ini juga tidak bisa ditinggal.
"Kau tidak perlu khawatir, Eonni. Aku bisa menjaga diri." Ujar Ji Ahn yang menangkap raut wajah khawatir kakak sepupunya.
Nami pun menghela nafasnya pelan. Sejujurnya ia juga kasihan pada Ji Ahn. Jangankan Ji Ahn, dia sendiri pasti merasa bosan, bahkan jengah luar biasa jika hanya keluar masuk rumah dan tempat kerja. "Baiklah." Ucap Nami akhirnya. Sepertinya tidak apa-apa jika hanya ke toko kue itu. Lagipula itu juga tidak jauh, pikir Nami. "Pergilah. Aku akan menyusulmu begitu pekerjaanku selesai."
"Terima kasih banyak, Eonni." Ji Ahn pun berlonjak kegirangan. Lalu ia beranjak dari tempatnya berdiri dan sedikit berlari keluar butik.
~~~ *** ~~~
Senyum Ji Ahn mengembang begitu melihat papan tulisan besar yang ada di atasnya. 'Cheese Chocolate Bakery', itu yang Ji Ahn baca. Ia tidak yakin apakah sebelumnya pernah ke tempat ini atau tidak. Yang pasti, entah kenapa Ji Ahn merasa tidak asing. Dan seketika itu juga, yang ada di bayangannya adalah cheese cake dengan coklat cair di dalamnya. Ah, pasti sangat lezat, pikir Ji Ahn. Jangankan disini, saat dia berada di Perancis pun dia juga sangat sering meminta Donghae atau Clarissa untuk membelikannya kue semacam itu.
Dengan langkah riangnya, Ji Ahn melangkah masuk ke dalam toko kue itu. Ketika telah melewati pintu, sejenak Ji Ahn menghentikan langkahnya. Matanya berbinar melihat suasana di dalam. Oh, tidak hanya itu. Ji Ahn juga dapat melihat taman kecil yang bertema outdoor garden di sisi kiri toko.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me The Truth
FanfictionDihianati oleh calon suami hingga keguguran dan kehilangan janin, lalu kecelakaan dan mengalami amnesia, itu semua bukanlah hal yang membahagiakan, namun Ji Ahn mengalaminya. Sementara Kyuhyun, pria itu menyesal. Namun sayang, rasa sesalnya itu tida...