Happy Reading... :D :P
~~~ ^_^ ~~~
Pagi yang cerah, mentari pun mulai naik dan memancarkan sinarnya, memberi penerangan dan semangat tersendiri bagi manusia yang berada di bawahnya. Hanya saja, semangat dari sang mentari seolah tidak berpengaruh apapun pada Ji Ahn. Wanita muda itu, dia memulai paginya dengan raut wajah murung yang menghiasi wajahnya. Selain itu, nyeri di tubuh dan pusing di kepalanya yang belum hilang sejak semalam pun kian menambah buruk suasana paginya.
Ji Ahn memejamkan matanya sejenak. Wanita muda yang tengah duduk di pinggiran ranjang itu juga menekan tengkuknya dengan pelan untuk mengurangi rasa nyeri di sana. Seharusnya ia memang beristirahat, namun ia tidak menginginkan hal itu. Entah kenapa Ji Ahn merasa tidak nyaman berada di rumah. Ia ingin pergi keluar rumah, atau pergi ke butik misalnya. Setidaknya itu akan mengurangi suasana hatinya yang buruk. Dan selain pergi ke butik untuk menyelesaikan pekerjaannya, Ji Ahn juga ingin bertemu dengan Kyuhyun. Ya, jika beberapa waktu yang lalu Kyuhyun-lah yang selalu ingin berbicara banyak dengannya, maka sekarang Ji Ahn pun seperti itu. Ada banyak hal yang ingin tanyakan pada Kyuhyun. Dan jika memungkinkan, ia harus bisa mendesak pria itu untuk mengatakan semuanya.
Ji Ahn menarik nafasnya dalam-dalam. Lalu tubuhnya pun beranjak dari duduknya. Ia bergerak mengambil tas selempang beserta ponselnya, dan ponsel itu pun masukkan ke dalam sana.
"Haruskah aku menghubunginya?" Ji Ahn bergumam pelan, tiba-tiba saja Kyuhyun muncul di benaknya. Bukankah ia ingin bertemu dengan pria itu? Sejenak wanita muda itu nampak berpikir. "Sepertinya tidak perlu. Dia pasti akan datang ke butik siang nanti."
Dan Ji Ahn pun mengangkat bahunya acuh tak acuh. Ia hanya berpikir jika Kyuhyun pasti juga ingin bertemu dengannya. Jadi sepertinya dirinya tidak perlu menghubungi pria itu lebih dulu. Kemudian, Ji Ahn mulai berjalan keluar dari kamarnya.
~~~ *** ~~~
Di sisi kediaman keluarga Yoon yang lain, Tuan dan Nyonya Yoon bersama kedua putra dan anak menantu mereka tengah berada di ruang makan. Terdapat aura tegang di sana, hingga banyaknya makanan lezat yang berada di meja makanan pun seolah hanya menjadi pajangan saja. Pandangan semua orang yang ada di sana pun juga tertuju pada satu orang, yaitu Tuan Yoon.
"Jadi apa langkah yang harus kita ambil, Abeoji?"
Jaewoon, putra kedua keluarga Yoon itu memberanikan diri memecah keheningan di sana, melontarkan pertanyaan pada sang ayah. Karena sejujurnya ia sendiri pun seperti ayahnya. Pria itu begitu geram pada seorang pria yang kemarin malam membawa pulang adiknya.
"Apalagi? Tentu kita tidak boleh membiarkan lagi pria brengsek itu mendekati Ji Ahn." Jawab Tuan Yoon dengan tegas. Nampak begitu jelas pula amarah di raut wajah tuanya.
"Abeoji, haruskah kita melibatkan keluarga Cho? Maksudku, dengan menemui Younghwan Ahjussi misalnya?" Dan Jeongshin pun juga mulai bersuara dengan memberikan usul.
"Ya, aku akan menemui Cho Younghwan setelah ini. Aku akan memberikan peringatan padanya, agar dia mendidik putranya dengan baik. Aku benar-benar muak melihat putranya itu." Ujar Tuan Yoon dengan berapi-api. "Jika perlu, aku akan benar-benar memutuskan kerjasama antara perusahaan kami."
"Jangan bertindak gegabah." Nyonya Yoon berucap dengan nada lemah. "Kenapa kau lebih memikirkan itu? Tidakkah kau ingin introspeksi? Tidakkah kau ingin berpikir bagaimana kita bisa kecolongan seperti ini? Kita bahkan tidak mengetahui apapun mengenai Kyuhyun yang kembali mendekati Ji Ahn dan bagaimana bisa putri kita itu menerimanya begitu saja."
Tuan Yoon memejamkan matanya sejenak. Ia paham akan apa yang dikatakan istrinya. Ia menyadari itu semua. Ia juga merutuki dirinya sendiri. Ia tidak bisa menjaga putrinya dengan baik, karena bahkan ia bisa dengan mudahnya dikelabui oleh seorang Cho Kyuhyun yang menurutnya hanyalah anak ingusan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me The Truth
FanficDihianati oleh calon suami hingga keguguran dan kehilangan janin, lalu kecelakaan dan mengalami amnesia, itu semua bukanlah hal yang membahagiakan, namun Ji Ahn mengalaminya. Sementara Kyuhyun, pria itu menyesal. Namun sayang, rasa sesalnya itu tida...