"Tahun ajaran baru, Sistem baru juga!."Rabu, 18-Juli-2012
Si jengger merah mulai menghentikan kokokannya yang menandakan akan dimulainya aktivitas di hari ini. Sayangnya, alam berkata lain, Tambun--daerah Bekasi-- masih diselimuti hawa dingin yang membuat siapa saja tetap ingin berada di bawah lindungan selimutnya masing-masing. Namun, berbeda dengan gadis berusia 17 tahun ini yang sudah terjaga sedari tadi dan siap melenggangkan kakinya menuju sekolah.
'Zreeettt' suara resleting tas tertutup, diikuti dengan dirangkulnya tas berwarna hitam itu dibahu. "Bun berangkat dulu." Ucapnya sambil mencium tangan dan pipi bundanya.
"Lala, kan belum sarapan lagian jam 6 juga belum." Teriak perempuan berkepala empat itu sambil mengorak arik nasi goreng yang sedang dibuatnya.
"Ada urusan mendesak bun!" Jawabnya sambil berjalan membuka pintu.
***
Perkenalkan namaku Rosela Fernandi biasa dipanggil Sela terkecuali bunda, ayah dan kakaku Obi yang memanggilku Lala. kalian tidak perlu membayangkan bunganya karena kenyataannya aku tidak terlalu suka bunga itu, karena bentuknya yang menurutku kurang indah tapi manfaat dari bunga rosela itu luar biasa, bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit karena kandungan metabolit sekundernya serta tinggi akan antioksidan itu sebabnya namaku Rosela, hasil pemberian nama dari nenekku yang setiap hari meminum teh rosela yang menurutnya membuat awet muda dan sungguh aku tidak tahu maksudnya apa namaku digabungkan dengan minuman kesukaannya.
05.43 AM
Hari ini adalah hari ketiga masuk sekolah di bangku kelas 11, dan biasanya tidak pernah berangkat sekolah sepagi ini karena, aku harus membersihkan meja yang kemarin diskat pakai batu bata dan benang antisipasi biar tidak bersentuhan dengan temen semeja.
_____Flashback
Senin, 16-Juli-2012
Di hari pertama masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas kegiatan murid di sekolah hanya untuk melihat terdampar di kelas manakah mereka nanti. "Sela-Jani!" pangil Nova yang berlari kearah kami diantara kerumunan murid yg sama-sama mengantri untuk melihat pembagian kelas mereka di mading.
"Eh Sel! ternyataa kita sekelas."
"Serius? Alhamdulillah deh. Terus Jani gimana?" Tanyaku pada Nova.
Ekspresi kecewa "Jani, kita gak sekelas lu di kelas 11.8 kita dikelas 11.2."
"Ya jelas kita gak sekelas kalian kan IPA terus gue kan IPS Nov gimana sih." tutur Jani.
"Oh ia gue lupaa hahahaha, tapi lu tetep harus sering-sering kumpul sama kita loh kalo istirahat!" ucap Nova memperingati.
"Ia Nova bawel." jawab jani sambil mencubit pipi sahabatnya tersebut.
Speaker sekolah berbunyi "Pengumuman....pengumuman! diharapkan seluruh murid harap masuk kedalam kelasnya masing - masing yang sudah tertera di majalah dinding! sekali lagi diharapkan seluruh murid harap masuk kedalam kelasnya masing - masing yang sudah tertera di majalah dinding, terimakasih!"
"Jan kita kekelas dulu!" ucap Nova sambil menarikku menuju kelas yang baru.
-----
'XI. 2' Tulisan itu terpampang jelas ketika aku hampir mendekati ambang pintu. "Oke! selamat datang Lala." Batinku sambil terus berlari mendekati tempat itu. Setiba nya disana ternyata sudah banyak murid yang sudah menempati tempat duduk, dan hanya tinggal tersisa tiga tempat lagi yaitu paling belakang ada dua dan satu lagi, ada paling depan yang paling dekat dengan meja guru. Di antara ketiganya aku lebih memilih tempat duduk paling depan, biar saja dekat dengan meja guru yang penting tidak di belakang, karena menurutku tempat di belakang itu selain konsentrasi belajarnya kurang efektif juga pasti identik dengan tempat duduk anak laki-laki, entah mau dibarisan perempuan atau laki-laki ada saja anak laki-laki yang menempati kursi paling belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR (HIATUS)
Teen FictionCeritanya memang mainstream, tapi apa salahnya jika di buka lalu di baca. Barangkali, suka. Semua berawal dari tanggal 21 september, ketika Sela mengetahui bahwa sahabatnya sendiri berpacaran dengan kakak kelas yang dia sukai. Sejak itulah Sel...