"Gak ada yang kebetulan di dunia ini, pasti ada sesuatu di belakangnya"
Aku terhuyung lemas sampai di rumah setelah pulang sekolah, maklum saja di Bekasi berbeda dengan Bogor yang meskipun sedang kemarau tapi tidak pernah sepanas ini.
"Assalamualaikuuum, bund aku pulang!" ucapku sambil membuka pintu dan langsung mendudukkan diri di sofa.
"Waalaikumsalam, si neng teh kebiasaan bukannya salim malah langsung duduk, emang hari ini ada kegiatan apa capek banget kayaknya. " Jawab Ferna--bunda Rosela-- yang ikut duduk disamping ku.
Merubah posisi duduk "Gak ada kegiatan apa - apa bun cuman kan ya itu panas banget diluar , kenapa si bun harus di Bekasi kenapa bukan di Yogya, Garut atau Malang gitu biar deket sama nenek?"
"Udah syukuri aja nanti juga kamu terbiasa, lagian sebentar lagi udah mau masuk musim hujan, yaudah sana ganti baju terus makan bunda masak sup tahu tauge kesukaanmu."
"Iya bun asiiik." Ucapku dan langsung berlalu menuju kamar.
Entah kenapa mau cuaca panas atau dingin aku suka sekali dengan sup tahu tauge padahal makanan panas kuah begitu cocoknya pas saat turun hujan atau dingin. Setelah selesai makan aku langsung masuk kamar dan hendak tidur sejenak meskipun hanya tinggal beberapa jam lagi menuju maghrib.
"Kenapa dia gamasuk lagi ya," pikirku dan langsung menyambar handphone dan mencari orang yang bernama Ziyan di BBM grup kelas tapi hasilnya nihil sepertinya dia belum gabung.
-----
Keesokan harinya, aku diperintah miss Annida--guru bahasa Inggris-- untuk mengambil fotokopian soal tahun kemarin untuk belajar latihan soal yang otomatis harus keluar gedung sekolah. Di saat hendak melewati gerbang sekolah di sana banyak murid - murid yang di hukum karena terlambat sekolah. Dari segelintir murid itu aku mengenali mereka, salah satu nya ada Ziyan si teman sebangku yang jarang masuk sekolah itu oh dia masuk sekarang ucapku dalam hati.
Terkejutnya aku, ternyata di antara barisan murid - murid yang lain ada Nova dan Jani yang telat berbarengan. Aku terkekeh geli melihatnya, terutama jika melihat tampang Nova yang begitu ditekuk sedangkan Jani hanya menunduk. Belum selesai terpanah dengan pemandangan kedua sahabatku itu aku dikejutkan lagi dengan adanya kak Azis di krumunan sana.
Kak, kakak bisa terlambat jugaa
"Ilustrasi kak Azis, gakuad uwe gantengnya ampe bikin mimisan😍😍, wkwkwkwk"
Aku memang menyukai kak Azis sejak pertama masuk di SMA Bina Bakti, siapa yang tidak menyukai cowok yang didaulat sebagai Ketua OSIS di sekolah, selain terkenal dengan ketampanannya dia juga tergolong sebagai siswa yang pintar yang suka menjuarai perlombaan cerdas cermat tingkat sekolah di tambah lagi jago dalam bermain bola basket, dan yang terpenting kak Azis tidak punya pacar itulah alasannya aku masih menyukainya meskipun hanya bisa ku pendam diri sendiri atau lebih jauhnya curhat dengan Jani atau Nova.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR (HIATUS)
Teen FictionCeritanya memang mainstream, tapi apa salahnya jika di buka lalu di baca. Barangkali, suka. Semua berawal dari tanggal 21 september, ketika Sela mengetahui bahwa sahabatnya sendiri berpacaran dengan kakak kelas yang dia sukai. Sejak itulah Sel...