"Persahabatan gak bisa diukur sama lamanya waktu, persahabatan dilihat dari betapa solidnya ngebangun hubungan"
Ku ikuti mereka diam-diam sampai ke gedung paling belakang sekolah dan benar saja disana ada kak Azis yang sedang duduk di atas kursi panjang yang sudah tidak terpakai dan Jani langsung menyambar menghampirinya.
Ih apaan si kak, kok ngajak ketemuan sekarang nanti kalau ada yang lihat gimana?"
"Emangnya gak mau ketemuan?"
"Yamau ka, tapi kan sekarang ini waktunya gak pas lagi rame juga."
"Udah tenang aja gak mungkin ada yang kesini lagian kan lagi pensi didepan, nih buat kamu!"
" Ka azis ngasih hadiah ke Jani?" ucapku dalam hati sambil menyerngitkan dahi dan kecurigaanku kepada mereka semakin besar.
" Buat aku?"
"Ini hadiah buat pacar ku yang berhasil jadi wakil ketua OSIS!"
"Jadi merekaa?" Aku benar - benar tidak percaya apa yang telah terjadi dihadapan sekarang, air mata pun meluncur dikedua pipi dan membuatku lemas seperti orang yang tidak punya tenaga hingga kotak jam tangan yang ku genggam terjatuh.
Dugg...
" Siapa disitu?" Tanya Azis.
Akhirnya aku pun tersadar dan mengambil kotaknya yang terjatuh dan bergegas lari. Namun naas, tempatku bersembunyi dibalik tiang ada tempat sampah yang malah membuatku terjatuh.
"Hey siapa disitu?" tanya Azis sekali lagi sambil menghampiriku.
"Duh gimana ini?" Gerutu ku bingung sambil mengambil kotak berwarna hijau tosca itu yang terlepas dari genggamaku dan beranjak berdiri tetapi, kak Azis sudah datang terlebih dahulu sebelum aku bangun.
"Oh Rosela, kamu gak apa -apa kan?, Kamu ngapain disini?" Tanya azis sambil mengulurkan tangannya.
"Sela!" sebut jani dari kejauhan dan langsung ku melihatnya sekilas.
"Oh maaf ka, tadinya aku cuma mau ngasih ini ke Jani tolong titip ya," akupun bangun dan langsung berlari mengabaikan tangan dari kak Azis serta meninggalkan kotak jam tangan yang berwarna hijau tosca itu ditangan kak Azis.
Akupun berlari tanpa menjawab panggilan dari ka Azis. Bukan apa, aku tidak kuat jika harus melihat kenyataan ini ternyata orang yang di sukai selama ini berpacaran dengan sahabat ku sendiri. Berlari tak tentu arah yang terpenting aku bisa jauh dari dua orang yang telah menyakitinya tersebut, tanpa sadar aku berlari menuju atas gedung sekolah belakang yang sudah tidak ditempati itu dan disanalah aku meluapkan semua perasaan.
--------------------
Author POV
"Selaa... selaaaa" panggil Jani di dalam kelas Sela.
"Sela engga ada Jan!" sahut Meta salah satu murid kelas 11.2.
"Novaa! ... Sela Nov !" Sebut Jani ke Nova ketika melihat sahabatnya itu yang sedang duduk diantara teman - teman lain.
"kenapa Sela?!" tanya Nova jutek.
"Sela... Sela." jawab Jani bingung.
"Dia tau hubungan lu sama Azis " frontal Nova didepan murid-murid lain.
"Nov tadi dia."
"Baguslah kalo kayak gitu, biar dia tau ternyata dia suka sama orang yang salah dan salah juga milih teman !" ucap Nova.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR (HIATUS)
Teen FictionCeritanya memang mainstream, tapi apa salahnya jika di buka lalu di baca. Barangkali, suka. Semua berawal dari tanggal 21 september, ketika Sela mengetahui bahwa sahabatnya sendiri berpacaran dengan kakak kelas yang dia sukai. Sejak itulah Sel...