Disini aku terlihat seperti orang yang paling jahat di dunia, padahal aku sendiri adalah korban.
.
.
.
Happy reading chingu_____Azis POV
"Rosela !" Ucap ku saat melihat dia turun dari sepeda motor yang dibonceng laki - laki yang wajahnya mirip dengannya, begitu pun dengan ku yang baru memarkirkan motor di halaman depan sekolah.
Rosela ku Panggil dia saat berjalan melewati ku. Tujuan ku menemuinya tidak ada maksud lain selain mengembalikkan buku diary yang kemarin tertinggal.
"Aku buru - buru ka !" Jawabnya singkat dan mempercepat langkah.
Kukejar dia hingga berhasil menghadangnya "Rosela, kakak mau bicara."
"Hah! Mau ngomong apa ka ?" jawabnya kaget sambil melihat sekeliling tapi anehnya dia tidak menatapku sama sekali.
"Oh ia Ros kamu inget kan waktu kita ngobrol sebentar di bawah pohon, kamu lagi nungguin temen kamu yang lagi ekskul futsal itu."
"Terus kenap." ucapnya terpotong karena lagi - lagi temannya itu menarik Rosela saat berbicara.
"Maaf ka Sela lagi gak enak badan, jadi harus istirahat !" Jawabnya yang sedikit agak ketus dan berlalu pergi, persis seperti kejadian sebelumnya._____Azis POV off
***
"Nov untuk kali ini aku berterimakasih." Ucap ku sambil berjalan menuju kelas yang tangan nya masih dituntun erat oleh Nova atau lebih tepatnya menarik. "Tapi sekarang kamu bisa lepasin Nov."
Melepaskan genggaman
"Makasih sekali lagi." Ucapku dan berjalan mendahului orang yang baru saja menyelamatkan ku itu.
"Selaaaaa maafin guee !! Gue gak ada maksud nyembunyiin apa - apa dari lu sumpah !." Ucapnya sambil teriak.
Ku tengok kembali arah belakang "kamu gak salah Nov ! Cuma, kasih aku waktu buat sendiri." Ucapku sambil tersenyum kepadanya dan dia pun ikut tersenyum.
Kulangkahkan kaki ku gontai menuju pintu kelas dan kulihat sudah cukup banyak murid yang datang, di antara semua temanku di kelas ada salah satu siswi yang bukan penghuni kelas ini duduk di meja ku yang tidak lain adalah Jani.
"Sela !" Ucap nya dan langsung berdiri ketika melihatku.
Kuurungkan niat masuk kelas namun, saat ku mundur. "Ayo masuk, hadapi !" Ucap salah seorang anak laki - laki yang tepat berada di belakangku itu. Entah mengapa aku langsung menuruti perintah nya dan segera menuju tempat dudukku.
"Selaaa," Sebutnya lagi namun tak kuhiraukan.
"Selaa, aku minta maaf." Ucap nya seraya menggenggam tanganku. "Sela, aku mohon," pintanya memohon dengan suara serak.
Ku tolehkan wajahku ke arahnya, dan ku lihat dia sedang menangis. Disini aku terlihat seperti orang yang paling jahat di dunia padahal aku sendiri adalah korban, kucoba untuk tetap membendung air mata,
dan ingin ku luapkan rasa sakit ini pada Jani mulai dari semua pertanyaan yang muncul di otak sampai ku ingin berkata kasar di hadapan nya tapi, semua itu luluh ketika aku melihat seorang anak laki - laki yang sedang memandangku dari ambang pintu dengan menggedekkan kepala nya memberikan isyarat jangan lakukan itu."Kalau kamu ingin aku maafkan tolong tinggalin aku sekarang jan !" Ucapku datar.
"Selaaa," Erangnya sambil menyeka air mata.
"Ku mohon Jan, tinggalin aku ingin sendiri."
Akhirnya Jani pun keluar dari kelas dan ku lihat sudah tidak ada lagi anak laki - laki tadi di ambang pintu yang sedari tadi memperhatikan.
Berhamburlah teman - teman sekelas ku yang ingin tahu sedang apa yang terjadi barusan begitupun Nova yang pertama datang dan langsung memeluk.
************
Terimakasih kalian yang sudah sempetin baca cerita geje ini jangan lupa komentar nya ya sama bintangnya kalau bersedia, dan maaf bila dalam penulisan masih banyak yang salah terutama typo yang tak terkendali heheheheh😊
Kritik dan sarannya amal bagi anda, ilmu bagi saya❤Instagram : rosiliasan
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR (HIATUS)
Teen FictionCeritanya memang mainstream, tapi apa salahnya jika di buka lalu di baca. Barangkali, suka. Semua berawal dari tanggal 21 september, ketika Sela mengetahui bahwa sahabatnya sendiri berpacaran dengan kakak kelas yang dia sukai. Sejak itulah Sel...