Misterius. Itu kesan pertama teman-teman jika aku bertanya pendapat mereka tentang diriku. Begitulah aku. Tak tersentuh. Semua yang kurasa aku simpan untuk diriku sendiri. Sama seperti perasaanku untuk kamu. Awalnya berhasil kusimpan sendiri. Namun, lambat laun teman-teman mulai mengetahui. Sebaik-baiknya seseorang menyimpan rahasia, pasti akan ketahuan juga, bukan?
Awalnya hanya sahabatku saja yang tahu. Mereka sering menggodaku tentang perasaanku. Setiap kali kamu berjalan di depan kelasku, mereka pasti akan berpura-pura batuk, atau menyenggol lenganku yang membuat aku menenggelamkan wajah, menahan malu.
Semua berjalan seperti biasa. Sampai, satu per satu teman-teman kelasku mengetahui. Entah dari mana mereka tahu. Berita itu langsung tersebar di teman-teman kelas. Dan aku tidak bisa mengelak. Mungkin mereka terlalu mudah membaca gerak-gerikku selama ini.
Dengan begitu, mereka semakin sering menggodaku. Bukan hanya sahabatku, tapi juga teman-teman sekelas. Pernah sekali, ketika itu kamu masuk ke kelasku untuk menyerahkan tugas pada guru yang sedang mengajar, dan teman-teman langsung beraksi, berdeham-deham, atau bersiul. Dan aku hanya bisa berpura-pura tidak mengetahui apa-apa.
Saat itu aku masih kelas 11. Saat paling berkesan di masa Putih abu-abu. Puncak dari kisah cintaku... dan kamu.
Satu hari di mereka mengetahui
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Hari di Bulan Mei
القصة القصيرةTeruntuk kamu yang kurindukan kehadirannya. Setelah kepergianmu, malamku menjadi sunyi. Pagiku menjadi sepi. Hatiku berkabut. Kosong. Hari-hari yang dulunya berwarna kini gelap. Duniaku yang semula terang, kini pekat. Kamu pergi. Tanpa sepatah kata...