Epilog

939 86 5
                                    

Teruntuk kamu, seseorang yang kurindukan kehadirannya.

Terima kasih telah mengisi detik dalam hidupku, dan juga detak dalam jantungku. Terima kasih telah menjadi alasan dari rinduku, walaipun semu.

Terima kasih telah mengajariku arti berjuang dan melupakan. Juga mengukir kenangan.

Setelah kepergianmu, malamku menjadi sunyi.
Pagiku menjadi sepi.
Hatiku berkabut. Kosong.
Hari-hari yang dulunya berwarna kini gelap.
Duniaku yang semula terang, kini pekat.

Kamu pergi.
Tanpa sepatah kata pun. Tanpa sebuah kepastian.

Senja yang dulunya sangat kusuka, sekarang tidak lagi.
Karena saat ia datang, malam-malam sunyi membunuhku lagi.
Mengurungku dalam kesendirian hati.

Menangis tanpa air mata.

Berdarah tanpa luka.

End

Thanks buat yang udah baca sampai sini :)

Love,
Eka.

Satu Hari di Bulan MeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang