Part 4

3.6K 416 22
                                    

C-I-N-T-A, Taeyeon tak pernah percaya kalau kata itu ada. Menurutnya, jatuh cinta hanya bisa membuang waktu, harta, dan tenaga. Lebih baik dia habiskan semua sumber dayanya untuk mengejar hal yang bermanfaat. Selama ini, dia selalu berpegang teguh pada prinsipnya tersebut sampai dia mendapat kesuksesan di usia sangat muda. Namun, semua berubah saat itu, saat dia bertemu dengan wanita yang berhasil membuat jantungnya terpacu lebih cepat, darahnya berdesir, dan matanya tak pernah terlepas dari perempuan itu. Ketika itu, Taeyeon telah memutuskan, bahwa yeoja itu adalah takdirnya.

Taeyeon pergi ke klub malam, mengikuti ajakan Yuri, sahabatnya. Namun, dia sama sekali tak menikmati suasana klub yang bising, bau alkohol, dan rokok. Karena tak nyaman, Taeyeon memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Di saat akan keluar dari klub malam tersebut, Taeyeon melihat seorang yeoja sedang berusaha keras melepaskan diri dari seorang namja yang berusaha melecehkannya. Entah kenapa, Taeyeon yang biasanya tak pernah peduli dengan orang asing, menjadi tertarik untuk menolong.

“Hei, pecundang! Beraninya hanya dengan yeoja mabuk! Lepaskan dia!”

“Haha memangnya siapa kau? Anak kecil tak boleh ikut campur urusan orang dewasa! Pergi sana! Hush!”

“Kau tak tahu siapa aku?”

Bug! Sebuah bogem mentah melayang di wajah laki-laki kurang ajar itu. Sebenarnya, Taeyeon tak lebih kuat dari laki-laki itu, tetapi karena laki-laki itu sedang dalam kondisi setengah mabuk, dia menjadi lebih mudah mengalahkannya. Sayangnya, niatan baik Taeyeon untuk menolong perempuan itu justru merepotkannya. Kini, dia harus melihat yeoja yang dia tolong justru pingsan.

“Yak! Kenapa kau pingsan, Nona?” Bangun, Nona! Aku sudah berhasil menolongmu!”

“Aish… Kau merepotkanku saja! Hmm… Tapi kau sangat cantik, Nona.”

Taeyeon pun memutuskan untuk membawa yeoja yang tak dikenalnya ke dalam rumahnya. Cukup riskan memang, tetapi dia tak punya pilihan lain. Dia tak mau yeoja yang terlihat sangat cantik di matanya itu diganggu lagi oleh orang tak bertanggung jawab. Menurutnya, hanya dia yang berhak mengganggu yeoja itu.

“Sepertinya aku baru mendapat jackpot! Apa kau sudah punya kekasih, Nona?” tanya Taeyeon yang tentu tak mendapat respon karena yeoja itu masih terlelap.

“Sepertinya aku jatuh cinta padamu. Ah, aku tak tahu persis perasaan ini. Baru pertama kali aku merasakannya.”

Taeyeon terlihat seperti orang gila karena terus-menerus berbicara dengan yeoja yang jelas-jelas masih tak sadarkan diri.

“Kenapa kau sangat menarik, Nona? Aku jadi ingin mengambil keuntungan darimu.”

Hati Taeyeon menjadi bimbang. Di satu sisi, dia merasa bersalah jika mengambil keuntungan dari yeoja mabuk yang masih tak sadarkan diri, tetapi di sisi lain, dia seperti mendapat dorongan untuk melakukan sesuatu. 

Di tengah rasa bimbangnya, yeoja yang ditolong Taeyeon membuka matanya, tetapi sepertinya perempuan itu masih terpengaruh oleh alkohol. Hal yang tak diduga-duga oleh Taeyeon pun terjadi. Yeoja itu tiba-tiba menindih Taeyeon, merobek pakaian Taeyeon dan melepas pakaiannya sendiri. Yeoja itu mencium Taeyeon dengan ganasnya. Ketika suasana semakin intens, yeoja itu menghentikan aksinya. Dia terlihat memegangi mulutnya. Mengerti apa yang selanjutnya akan terjadi, Taeyeon mengantar yeoja itu ke kamar mandi. Di sana, dia memuntahkan seluruh isi perutnya. Tanpa rasa jijik, Taeyeon ikut membantu yeoja itu.

“Thanks,” kata yeoja itu 

“Apa kau baik-baik saja, Nona?” tanya Taeyeon khawatir.

I Hate You, But... [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang