Part 9

3.5K 398 35
                                    

Tiffany dan Minho duduk di sebuah kafe. Tiffany terpaksa mengikuti ajakan Minho karena tak mau Minho berbuat hal berada di luar kendalinya. Untuk berjaga-jaga, dia juga sudah menghubungi ayahnya terlebih dahulu dan memberi tahu posisi mereka. Tiffany pun memilih mengunjungi kafe yang masih ramai pengunjung agar dia bisa dengan mudah meminta bantuan jika Minho berbuat macam-macam.

Tiffany meminum kopi yang dipesannya untuk mengurangi rasa khawatirnya, “ada perlu apa kau menemuiku?”

“Aku mau minta maaf soal kata-kataku tempo hari. Tak seharusnya aku berkata kasar kepadamu, Tiff.”

“Aku sudah memaafkanmu, Minho.”

“Satu lagi. Aku tahu kau sudah menolakku. Aku juga sudah merelakanmu, tapi aku tak bisa membiarkanmu bersama Nona Kim. Dia bukan orang yang baik, Tiff.”

“Kau tak tahu apa-apa tentang Taeyeon!”

“Kau juga baru mengenalnya, bukan? Tiffany, aku mengatakan ini bukan untuk menjatuhkan Nona Kim, tapi demi kebaikanmu. Nona Kim, dia memiliki segalanya. Dia cantik, kaya, pintar, dan berkarisma. Dia nyaris sempurna. Dia bisa mendapatkan siapa saja yang dia inginkan, lalu membuangnya setelah dia bosan.”

“Taeyeon bukan orang yang seperti itu, Minho!”

“Kau yakin? Aku memiliki bukti untukmu. Dia telah mematahkan hati banyak gadis, Tiff. Kau bisa melihatnya sendiri!”

Minho mengeluarkan foto-foto Taeyeon sejak gadis itu menjadi mahasiswa di Amerika sampai dia bekerja di Eropa. Taeyeon selalu di kelilingi wanita-wanita cantik dari berbagai ras. Dari sekian banyak foto, ada satu foto yang membuat mata Tiffany terbelalak karena keintiman yang terlihat antara Taeyeon dengan wanita lain yang tak dia kenal.

“Sudah kuduga kalau kau akan memperhatikan foto itu, Tiff. Wanita itu bernama Honey Lee nama Korea-nya Lee Hanui. Usianya lebih tua dari Ms. Kim. Mereka dekat saat Taeyeon masih bekerja di perusahaan transportasi asal Jerman.”

“Darimana kau mendapat foto-foto ini?”

“Apa itu penting? Yang terpenting adalah kau harus menyelamatkan dirimu sebelum terlambat, Tiff.”

“Aku tak tahu apa maksudmu memperlihatkan kepadaku semua foto-foto ini, Minho. Sekarang lebih baik kau pergi!”

“Tiff, aku hanya tak mau kau terluka lagi. Sudah cukup Josh meninggalkanmu dan memilih orang lain. Aku tak akan membiarkan Kim Taeyeon menyakitimu.”

“Minho, aku akan sangat berterima kasih jika kau tak ikut campur urusanku. Permisi, aku pergi dulu!”

“Tiffany, tunggu!”

“Lepaskan aku, Minho!”

“Baiklah, aku harap kau memikirkan matang-matang kata-kataku, Tiff!”

***

Tiffany telah kembali bekerja. Setelah beberapa hari cuti karena kondisinya dan paksaan dari ayahnya, Tiffany bisa kembali menginjakkan kaki di kantor meskipun tak henti-hentinya ayahnya memperingatkan ini itu kepada Tiffany. Sesungguhnya Tiffany merasa tak nyaman karena ayahnya kembali menganggap dirinya seperti anak kecil, tetapi Tiffany tak bisa menolak perhatian ayahnya.

“Hai, Cantik! Kau tak makan siang?” tegur Taeyeon melihat Tiffany yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

“Aku sedang sibuk, Taeyeon. Libur beberapa hari membuat pekerjaanku menumpuk.”

“Aku sudah menduganya. Aku membawakanmu makanan khusus dari Chef Taeyeon. Makanlah, Fany-ah! Aku akan menyuapimu.”

“Aku akan makan sendiri, Taeyeon.”

I Hate You, But... [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang