"Oppa!!!" Hoseok tersenyum melihat seorang gadis kecil yang melambaikan tangan ketika ia turun dan bis. Hoseok berlari dan langsung mengangkat adik bungsunya itu sembari mengatakan 'aku pulang'.
"Hyung, kau tidak mau memelukku seperti Ji Han? Aku akan mengatakannya pada eomma." Hoseok menurunkan Ji Han yang tengah melingkarkan lengannya di leher Hoseok.
"Aaah, andwae! Kalau kau mengadu, aku tidak akan berikan jatah coklat strawberry untukmu." Hoseok memeluk adik laki-lakinya dengan erat sembari mengusap punggungnya.
Hoseok memasukkan sepatunya di rak dan bergegas mengambil segelas air di dapur. Ia berjalan melewati ruang kerja ayahnya. Seorang pria yang tampaknya berusia sama dengan ayahnya tengah menyerahkan sebuah benda berbentuk seperti lipstik ibunya.
"Hoseok-ah, kau sudah pulang?" Sapa ayahnya membuat pandangannya berhenti menatap pria yang sedang berbincang dengan ayahnya.
"Ne, Appa." Jawabnya tanpa melangkah sedikit pun ke ayahnya.
"Kau tidak mau menyapa ayah dan Min Ahjussi? Kemari." Hoseok melangkah mendekati ayahnya dan membungkukkan badan.
"Annyeonghaseyo, Min Ahjussi."
"Waah, Kim Hoseok. Bagaimana nilai ujian kelulusanmu?"
Hoseok menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia tersenyum menampakkan gigi-gigi permanennya yang sudah tersusun rapi.
"Hmm, begitulah. Nilaiku tidak terlalu buruk."
"Waah, kau akan segera masuk SMP. Kapan tahun ajaran barunya?"
"Dua minggu lagi"
"Lihatlah, kau tampan. Jika kau belajar dengan rajin, maka akan baaaanyak wanita yang suka denganmu." Puji Tuan Min sambil mengusap puncak kepala Hoseok.
"Ne, Ahjussi."
"Eomma eodiseo? Cepat temui eomma. Ohiya, ajak Ji Han dan Taehyung bermain di halaman, oke?"
"Ne, Appa."
Hoseok mengganti pakaiannya dengan kaos bergambar karakter Cars dan celana selutut yang senada. Hoseok mengecup pipi ibunya yang tengah menonton televisi di ruang tengah dan bergegas ke halaman untuk bermain dengan kedua adiknya.
"Hyung! Cepat kejar Kim Ji Han!!" Hoseok mengikuti langkah anak kecil yang tengah berlari dengan lucunya. Suara tawa anak perempuan membuat Hoseok mengalihkan atensinya dari anak laki-laki yang tadi memanggilnya dengan sebutan "Hyung".
"Hahahahaha!! Jangan Oppa! Jangan ikut-ikutan mengejarku!" Hoseok mengangkat sudut bibirnya melihat kecerian di taman luas dan penuh bunga berwarna warni.
"Baiklah, Kim Taehyung! Mari kita kejar si gadis nakal itu!" Ji Han mempercepat larinya dan Hoseok tertawa keras saat Taehyung tersandung akar pohon hingga jatuh berguling-guling. Bukannya menggunakan kesempatan untuk berlari, Kim Ji Han justru terduduk karena tertawa melihat wajah Taehyung yang terkena cipratan lumpur.
"Yaaa!! Aku mendapatkan si gadis nakal, Kim Ji Han! Hei, prajurit Taetae, harus kuapakan dia?" Suara tawa Ji Han semakin keras ketika Hoseok menggelitiki perutnya atas perintah prajurit Taetae.
"Hyung! Kerajaan langit sedang terancam karena gadis ini. Mari kita kelitiki dia sampai lelah!"
"Oppa!! Geumanhae! Hahahahaha.."
"Tadi saat istirahat di sekolah, kami bermain petak umpet. Kalian mau main juga? Aku yang jaga. Cepat bersembunyi dan akan aku hitung sampai 10. Ppalli!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] It's Destiny? Bitter-MYG (Completed)
Fanfiction[Beberapa chapter diprivat secara acak] Kepahitan yang berbalut manis. That is my life. Suatu hukuman bagiku untuk hidup tanpa bahagia. Mata yang tertutup, dipukul, digores, dan diinjak. Tapi, tolong lepaskan aku. Kumohon! Because.... I wanna find y...