Part 16 : Born to Feel Pain

1.9K 317 36
                                    

Ji Han menatap puas dirinya di cermin. Ia bergerak menyampirkan tasnya dan dengan segera menuju meja makan untuk mengambil bekalnya. Bekerja di hari Sabtu begitu menyebalkan baginya. Ponsel Ji Han berdering.

"Hoseok? Kenapa dia menelpon pagi-pagi?" Tanya Ji Han heran.

"Wae, Hoseok-ah?"

"Ji Han-ah... tolong aku." Suara Hoseok terdengar begitu lemah dan kesakitan.

"Wae, Oppa?! Apa yang terjadi?"

"Tolong... selamatkan aku, Ji Han--" Tutt...

"Oppa! YA! Oppa!!" Ji Han bergetar menatap panggilan yang sudah berakhir. Tanpa berlama-lama Ji Han berlari keluar menuju parkiran. Ia memacu mobilnya cepat di jalan yang ramai.

Ji Han menglakson mobil di depannya berkali-kali  ketika jalan macet. Ia memukul stirnya dan menjerit keras. Air matanya perlahan turun di sela teriakannya. Ia mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Hoseok. Panggilan masuk, tapi tidak ada jawaban.

"Oppa, angkat telponnya. Kumohon."

Ji Han mencoba menelpon ayah dan ibunya. Hasilnya sama. Tidak ada jawaban sama sekali. Ji Han melajukan mobilnya dengan cepat ketika jalan kembali normal. Ia mengusap air mata yang membuat pandangannya memburam.

Ji Han berlari membuka pagar rumah dan membiarkan mobilnya di luar. Ia berlari memasuki rumah dan mendapati rumah begitu sepi.

"Eomma! Appa!" Ji Han mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

"Oppa!" Ji Han memekik melihat Hoseok dengan lemahnya terbaring di lantai dekat sofa. Ia berusaha mengangkat Hoseok yang masih setengah sadar untuk duduk di sofa. Tubuh Hoseok yang terlalu berat membuat Ji Han frustasi dan menangis.

Hoseok yang telah memakai pakaian olahraganya tampak kacau dengan wajah pucatnya. Ia menatap Ji Han sendu.

"Perutku...sakit sekali" keluhnya.

"Oppa! Kupikir sesuatu yang mengerikan terjadi. Sakit bagaimana? Separah apa, eoh? Katakan!" Ji Han menekan perut Hoseok yang membuat Hoseok mengerang sakit.

"Aaaa! Mianhae, Oppa! Mianhae!" Gadis itu menangis dan memeluk Hoseok.

"Appa dan Eomma dimana? Kenapa mereka tidak ada ketika kau sakit seperti ini?" Hoseok tidak menjawab pertanyaan Ji Han. Matanya terpejam dan kembali membuka untuk menatap adik perempuannya.

"Maaf merepotkanmu--"

Dorr..

Hoseok tampak terkejut lalu menoleh ke belakang sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok tampak terkejut lalu menoleh ke belakang sofa.

"Ya Appa! Aku belum selesai mengatakannya." Ji Han menatap Hoseok yang berubah sehat dan kertas warna-warni yang berterbangan. Tuan Kim dan Nyonya Kim keluar dari persembunyiannya dan menatap putrinya yang masih bingung dengan kejadian pagi ini.

[Book 2] It's Destiny? Bitter-MYG (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang