Seusai Upacara bendera, semua siswa_siswi langsung berlarian masuk kedalam kelas dan ada juga yang langsung ke kantin. Sedangakan aku masih disini, dilapangan ini. Bukan apanya , hari ini matahari begitu panas sangat panas. Dan pak Bayu dengan entengnya menyuruhku tetap tinggal disini.
Entah atas dasar apa pak Bayu menyuruhku untuk tetap tinggal dilapangan. Dan sekarang dia menatapku secara intens. Oh ya Tuhan. Aku jadi risih ditatap seperti itu
"Ada apa ya pak?" Tanyaku membuka obrolan
"Apa kamu punya tante?"
"Emm iya pak" jawabku bingung
"Ningsih itu tante kamu?" Tanyanya lagi dan Aku mengangguk
"Em saya dengar-dengar kamu itu biro jodohnya sebelas ipa ya?" Tanyanya to the point . Aku membelalakan mata tak percaya. Bagaimana bisa pak Bayu tau?
"Em, kata teman-teman sih gitu pak" jawabku tak ingin menyombongkan diri
Sumpah disini panas.
Peluhku berjatuhan di pelipis , ini benar-benar panas apalagi kalau dineraka ya. Apa pak Bayu tercipta dari api ya? Kok dia sama sekali gak merasa panas.
"Kamu bisa bantu saya?" Dahiku mengernyit mendengar penuturan Pak Bayu
"Bantu apa ya pak?" Tanyaku
"Jodohkan saya dengan Tante kamu ningsih" Ucapnya, yang mampu membuat jantungku hampir keluar dari rongganya
Astaga, memangnya pak Bayu gak punya nyali ya? Kok nyalinya kecil banget kayak Upil kebo
"Emm, Insya Allah pak soalnya ada teman aku juga yang harus aku Urus perjodohannya" jelasku
"Emm okelah, tapi kamu bisa kan?"
Eh? Kok maksa ya? Namun ahkirnya dengan terpaksa aku mengangguk
"Nah, ini ada coklat dan surat buat tante kamu, ingat Berikan nanti padanya" ucapnya sambil mencondongkan Coklat dan Surat
"Baik pak, aku permisi dulu" ucapku setelah menerima coklat dan suratnya. Lalu berpamitan kepada Pak Bayu
KAMU SEDANG MEMBACA
OM DAN TANTE
ChickLitSEDANG DALAM MASA REVISI Meisa Gadis setengah polos Yang menjadi Biro Jodoh, dengan berbagai keanehan dalam hidupnya.