"Apa-apaan sih Om bikin peraturan gak sesuai SNI gini" ucapku galak dan Dia hanya Diam saja dengan wajah tanpa bersalahnya"Aku gak mau ya tidur di apartemen om, AKU GAK MAU" bentakku tak suka dan melipat kedua tanganku didepan dada
"Saya gak suruh kamu sekamar sama saya"
"Tapi sama aja" sungutku
"Saya nggak mungkin perkosa bocah ingusan kayak kamu" Katanya Sembarangan. Aku mendelik kearahnya
"Enak aja, sembarangan banget sih kalo ngomong. Lagian mana mungkin orang tuaku menyetujui kalau aku tidur dirumah Om"
"Kamu harus jelaskan sama mereka"
"Nggak segampang yang Om bilang dan sat..." belum selesai Melanjutkan Perkataanku , waiters datang membawakan pesananku dan meletakannya di atas meja , setelah itu berlalu dari hadapan kami
Aku menyesap minunam yang kupesan.
"Pokoknya aku nggak setuju sama peraturannya"
"Baik tidak papa, Asalkan kamu mau Memberikan Saya uang sebagai Ganti rugi perjanjian yang dibatalkan"
Aku memekik kaget dengan pernyataan belgedes yang dia buat. Dia pikir Aku punya uang banyak apa!!
"Nggak bisa gitu dong"
"Terserah kamu. Pilihannya hanya itu"
Kampret! Dasar Pemerasan ini namanya. Tapi klau dipikir-pikir dari pada bayar Denda lebih baik aku nurut saja. Itung-itung Hemat Biaya makan. Dan benar kata mama. Itung-itiung juga Wahyu bisa kadi teman Ngobrolku. Ya setidaknya adalah dari pada tidak, lagi pula kalau dilihat lihat Wahyu orangnya baik dan cukup royalle sepertinya sih begitu .
"Iya-iya Aku mau, tapi Nggak boleh sekamar ya" kataku Mengalah dan Wahyu mengulas Senyum
"Nanti malam kamu harus ke Apartemen saya, dan ini alamat saya" Jelasnya sambil memberikanku Kertas berisikan Alamat apartemennya
"Hmmm" jawabku malas dan mulai menyantap makananku.
Gara_gara kedatangan mahluk gaib itu, Aku sampai lupa makananku. Pengganggu banget sih. Dan Yang lebih parahnya orangnya masih ngejogrok didepan aku. Pengen banget ngusir Wahyu pakai kemenyan.
"Ngapain liat-liat? Kalau lapar pesen jangan ngiler disini" Ucapku Galak, setelah melihat Wahyu Memperhatikanku
"Saya cuman heran, Kamu itu sendiri terus. Memangnya gak punya Adik atau kakak?" Tanyanya
"Kepo banget sih" sungutku
"Saya hanya bertanya. Kalau gak mau jawab juga nggak apa_apa"
"Hmmm" gumamku
"Saya antar kamu pulang boleh?"
"Nggak, Aku bawa mobil sendiri"
"Ngapain sih om masoh disini? Mau minta makan?" Ucapku galak
"Santai saja saya sudah makan"
"Hmm" gumamku dan melanjutkan makan
"Saya tunggu kamu di apartemen saya" ucapnya dan Berlalu dari hadapanku .
Andai saja aku tidak menyetujui Peraturannya . Mungkin saja nanti malam aku sudah dirumah melanjutkan Nonton Filmku .
Demi apapun aku benci dengan Om-om Itu
KAMU SEDANG MEMBACA
OM DAN TANTE
ChickLitSEDANG DALAM MASA REVISI Meisa Gadis setengah polos Yang menjadi Biro Jodoh, dengan berbagai keanehan dalam hidupnya.