7

650 6 0
                                    

15 menit perjalan ahkirnya aku sampai di Cafe Humble dan memarkirkan Motorku , lalu masuk kedalam Cafe Dan mencari keberadaan Wahyu .

Kuperhatikan sekeliling dan mataku mencari sosok Wahyu. Cukup ramai Suasana didalam cafe ini sehingga Sedikit sulit Mencarinya. Apalagi aku belum terlalu familiar dengan wajahnya.

Hingga ahkirnya mataku menangkap sosok Wahyu sedang bercanda dengan Pak Bayu

Wait! Pak bayu? Kok ada disini sih?

Dengan sedikit keraguan, kuhampuri mereka yang sedang asik berbincang. Mereka yang melihat kedatanganku langsung menyuruhku duduk. Tanpa basa-basi langsung ku daratkan bokongku di kusri itu.

"Ada apa Ya Om?" Tanyaku setelah selesai duduk

"Nggak ada apa apa sih" Jawab Wahyu santai.

Jelas aku marah, masalahnya dia yang merusak aktivitas Santaiku sepulang sekolah dan dia dengan santainya mengatakan tidak ada apa-apa.

Dasar dugong!

"Lah terus ngapain saya disuruh kesini?" Tanyaku sedikit emosi

"Bayu yang mau bicara sama kamu bukan saya" ucapnya datar , aku langsung menoleh kearah pak Bayu

"Ada apa ya pak?" Tanyaku

"Kamu sudah kasih coklatnya ke Tante kamu?" Tanyanya .

Astagaa!

Aku lupa dan coklatnya beserta entah surat tanah kah atau apa masih didalam tasku. Aduh gimana jelasinnya ini.

"Emm, Anu pak" kataku sambil garuk garuk kepala

"Anu apa?" Tanya pak Bayu penasaran

"Lupa" jawabku sambil cengengesan

"Abisnya Bapak langsung manggil saya kesini , Padahal tadinya saya mau kasih pas pulang sekolah" Ucapku beralasan

"Bukannya dari tadi kamu pulangnya?" Tanya Pak Bayu.
Matii akuu! Jelasin bagaimana lagi ini ya. Aku benar benar lupa kalau didalam tasku ada benda Berharga tadi .

"Kamu Telfon aja tante kamu suruh dia kesini" Ucap Wahyu menyambung

"Ide bagus, kenapa gak dari tadi sih Om" Ucapku setelah menjentikan tangan dan langsung menghubungi Tante Ningsih

"Hallo tante" Ucapku saat panggilan sudah tersambung

"..."

"Aduh gimana ya, Jadi gini..." jelasku

"..."

"Iya di cafe humble bisa gak?"

"..."

"Ya udah kita tunggu disini ya?". Tanyaku

"..."

"Makasih ya tan" dan langsung kututup telfonya

"Gimana?" Tanya pak Bayu tidak sabaran

"Bentar lagi dia kesini Pak". Ucapku

"Jangan gugup, ini solusi kamu biar gak ditanya kapan nikah" Ujar Wahyu

"Ya udah kalo gitu Meisa Permisi pulang dulu ya" . Aku hendak berpamitan dan berdiri dari posisi duduku . Saat hendak melangkah Tanganku Dicekal oleh Wahyu

"Kamu disini saja sama saya, nanti kita dipojok sana, Dan kalau kamu pergi rencananya nanti gak berhasil" . Ucapnya

"Ya udah deh"

aku nurut saja dan mendaratkan bokongku kekursi kembali

Ponselku berdering. Kulihat Nama tante Ningsih tertera dilayar ponselku dan langsung kuangkat telfonnya

OM DAN TANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang