6

753 7 0
                                    

Ya Tuhan , Apalagi ini? Belum sempat Menyalakan mesin motor Alex Sudah menghampiriku

"Apa?" Tanyaku ketus

"Pulang bareng" Pintanya

"Nggak bisa Lex"

"Pulang bareng Ya " pintanya lagi

"Lo itu budek ya?" Sengitku . Bener bener ni orang kupingnya belum pernah kemasukan linggis kali ya?

"Aku itu sayang sama kamu, Aku itu takut kamu kenapa kenapa dijalan" Jelasnya Lirih

"Lex, Gue ini udah gede, Bukan anak Sd lagi yang diantar jemput" Ucapku berusaha menahan emosi .
Ya Walaupun aku masih sering diantar jemput sama papa sih , tapikan Itu kemarin sebelum papa ngasih motornya ke Aku.

"Apa aku salah ya Terlalu Perhatian sama kamu? , aku tau selama ini kamu itu gak pernah sayang sama Aku." Ucapnya

"Sebodoh Lex, apa Gue harus ngumumin di Masjid Gitu kalo gue sayang sama Lo?. Gue itu tipikal Orang yang gak mau ngumbar Apapun itu, Cukup Allah sama Gue yang tau Perasaan Gue" Jelasku

"Tapi kalo misalnya kamu sayang sama Aku, Kenapa Kamu begitu cuek sama aku?" . Tanyanya

"Ya Allah, Lex udah gede mikirnya yang sinkron sinkron aja yah, Udah deh Lo kalau ngambek Gitu jelek Tau" ucapku Berusaha Mencairkan suasana , dan benar saja Itu membuat Alex Tersenyum

"Iya, Aku sayang kamu" Bisiknya ditelingaku. Yang membuatku Bergeming .

"Kamu pulangnya hati hati" Ucapnya sambil memasangkan Helm dikepalaku

"Iya kamu juga, Itu Bawelnya dikurangin dikit" Ucapku lalu Menyalakan Motorku dan pergi meninggalkan Alex .

Setelah melewati Jalanan Yang Macetnya Minta diampun, Ahkirnya aku sampai dirumahku . Eh ralat Rumah Orang tuaku . Setelah memasukan motor gedenya papa kedalam garasi , Aku langsung masuk kedalam rumah dan menuju kamarku  Merebahkan Tubuhku diatas ranjang, tanpa melepas Seragamku.

"Apa aku suka sama Alex ya?" Gumamku yang menatap langit langit kamarku . 

"Anak perawaan, Pulang pulang langsung kekamar gak ganti baju lagi" Ucap Mama yang mengagetkan Lamunanku

Buseettt! Sehari 2 orang mengagetkanku . Untung saja Aku gak punya Penyakit Jantung .
Aku bangun dari posisi Tidurku dan menatap Mama dengan Raut jengkel

"Apasih Ma, Mama ini bikin kaget aja" Ucapku ketus

"Ganti bajumu" perintahnya dan langsung kuturuti saja .
Selesai mengganti baju aku langsung menghapiri Mama.

"Ada pesan dari Wahyud, pacar kamu ya?" Tanya mama Yang sedang memegang ponselku

"Ih mama, Kuker banget sih ngepoin anaknya" Jelasku dan langsung kurebut ponselku

"Itu Hak mama, Itu pacar kamu?" Tanya Mama lagi

"Enggak Ma" tegasku , memang Ya ibu Kos tingkat kekepoannya tinggi banget .

"Terus?, Kok ngajak ketemuan gitu?"

Deg...
Ngajak ketemuan? Emang dia siapa?. Kubuka ponselku dan kubuka aplikasi WhattsApp

Wahyud:
Meis Bisa ketemu Gak?

"Ihh ini orang sok akrab banget sih" Gerutuku yang didengar Mama

"Nggak boleh gitu, kamu harus seneng dong kalau ada orang yang Mau kenalan sama kamu". Jelas mama menasehatiku

"Nggak gitu Ma, Kalau Meisa di apa apain gimana?"

"Nggak boleh berpikiran gitu, Semua itu tergantung kamu , kalau kamu mau Otomatis Hal buruk kan terjadi , dan sebisa mungkin kalau ketemu ditempat yang ramai" Jelasnya

"Jadi Meisa harus ketemu gitu?" Tanyaku

"Iya dong, mama gak  mau ya Punya anak gak bisa ngehargain Orang" .

Deg lagi...

Ucapan mama , mengingatkanku dengan perasaanku terhadap Alex. Selama ini aku nggak pernah menghargai perasaanya. Apalagi Membuka hati untuknya . Keterlaluan banget ya Aku.

"Iya dehh Iya" Ucapku pasrah dan langsung kubalas Chattnya

MeisaMerdeka:
Bisa.

Tak selang beberapa lama Wahyu Membalas Chatku

Wahyud:
Saya tunggu kamu di Cafe Humble

MeisaMerdeka:
Iya

Setelah membalas pesan, aku langsung berganti baju . Mengenakan kaos oblong berwarna Navy dan celana jeans seatas lutut dan menggunakan Flat shoes

"Ma Meisa pergi dulu" Pamitku dan menuju kegarasi

Diperjalanan Aku masih kepikiran Dengan Perkataan Mama perihal Menghargai seseorang . Sepertinya aku begitu keterlaluan tidak Menghargai perasaan Alex

OM DAN TANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang