Key membersihkan roknya yang kena jus alpukat. Untung kenanya cuman dikit,kalo banyak ... masa Key pake celana Jason? 'kan gak mungkin.
Keluar dari kamar mandi,Key langsung mendapati Jason yang tengah bersandar di dinding dengan tangan yang dimasukin ke kantong celananya. Keren. Satu kata itu terlintas di kepala Key.
"Udah?" Tanya Jason. Key mengangguk.
"Kita bolos kelas aja ya? Udah telat," Kata Jason.
"Tapi kalo ketauan sama Pak Agung gimana? track record gue masih bersih tau." Kata Key.
Jason menyeringai, "Yaudah. Kita kotorin aja."
Sebelum Key sempat protes,tangannya udah ditarik sama Jason ke kantin.
"Ngapain kita kesini?" Tanya Key heran.
"Kamu- eh maksudnya lo, 'kan belom makan." Kata Jason salah tingkah.
Key tersenyum geli, "Gue gak laper."
Jason melotot, "Tapi lo harus makan. Liat tuh badan udah tulang doang."
Sekarang giliran Key yang melotot, "Terserah. Pokoknya gue gamau makan. Kenyang."
"Harus makan."
"Gausah maksa. Gue gamau."
"Harus gak?"
"Nggak mau."
Jason mengerjapkan matanya yang terasa perih.
Key tersenyum kemenangan, "Gue menang. Gaada yang bisa ngalahin gue kalo lomba pelototan."
Jason memutar bola matanya, "Terserah lo deh."
Mereka terdiam karena sibuk sama pikiran masing-masing. Sampe akhirnya ...
"Kalian ngapain disini?"
Serentak tubuh Jason dan Key membeku. Perlahan mereka memutar badannya kearah suara itu.
"Eh,bapak." kata Jason sambil nyengir.
"Halo pak." kata Key sambil ikutan nyengir.
Pak Agung berdeham, "Sekali lagi. Kalian ngapain disini?"
Jason melirik tangan Key,lalu mengamitnya.
"Kita lagi mau ... " Jason menghitung dalem hati. "Lari!"
Jason berlari sambil menarik tangan Key meninggalkan Pak Agung yang teriak-teriak sambil memanggil Jason dan Key dengan sebutan "Bocah-bocah ingusan."
Sampe di parkiran,Jason langsung masuk ke mobilnya diikuti Key yang masuk ke kursi penumpang.
"Kita mau kemana?" Tanya Key yang masih mengatur nafasnya.
"Gatau."
Setelah meyakinkan satpam sekolah kalo mereka mau ngambil materi yang ketinggalan,mereka dibolehin buat keluar. Itu boong,karena yang bener mereka mau bolos.
Jason memberhentikan mobilnya di rumah mewah yang sebagian besar terbuat dari kaca. Rumahnya gak ada halaman depan,tapi cukup untuk satu kolam ikan di tengah-tengahnya.
Key mengernyit, "Ini rumah siapa?"
"Rumah gue." Kata Jason cuek.
Jason memasuki rumahnya terus menghampiri ibu-ibu yang menurut Key itu Mamanya.
"Halo Ma." Sapa Jason.
Mamanya Jason mengangkat kepalanya dari majalah untuk ngeliat Jason.
"Kok kamu udah pulang?" Tanya Mamanya Jason.
Jason hanya nyengir. Mamanya Jason membulatkan matanya, "Kamu bolos lagi?"
Jason mengangguk. "Oiya Ma,kenalin ini namanya Key."
Mamanya Jason melipat majalahnya dan memukul kepalanya Jason sampe Jason mengaduh. "Kamu ngajak anak orang bolos?"
"Iya! Jason ngajak aku bolos tante ... "
"Erin. Tante Erin,Key." Kata Erin sambil tersenyum hangat ke Key. "Jadi,kamu pacarnya Jason?"
"Iya dong Ma. Cantik kan?" Kata Jason bangga sambil merangkul Key. Sedangkan Key langsung blushing pas Jason bilang dia cantik.
"Wah! Baru kali ini Jason bawa pacarnya ke rumah. Tante sampe kira dia gay loh." Kata Erin antusias.
"Ma!" Kata Jason protes.
Erin nyengir, "Bercanda. Kamu serius mulu ah."
"Pacarnya Jason 'kan-" Perkataan Key terputus karena Jason melotot kearahnya.
"Kita ke belakang dulu ya Ma." Kata Jason sebelum Key ngomong yang aneh-aneh.
***
Rafa guling-guling di kasurnya,sambil sesekali meriksa hpnya. Rafa bangun dan mengacak rambutnya lalu guling-guling lagi di kasur.
"Lo kenapa sih,kak?" Tanya Haidar,adiknya Rafa.
"Diem lo." Jawab Rafa ketus sambil tetep guling-guling di kasur.
"Gausah kayak cacing kepanasan gara-gara Kak Key deh. Relain aja sih kalo dia sukanya emang sama Jason." Kata Haidar dengan mata yang terpaku ke PSPnya.
Rafa bangun dan melotot. "Lo masih bocah gausah sok tau."
"Gue gak sok tau. Gue 'kan buka note di iPhone lo." Kata Haidar cuek.
Rafa mengambil bantal dan melempar ke adiknya. "ITU PRIVASI!"
Handphonenya Rafa bunyi tanda ada panggilan masuk. Dengan sigap dia langsung ngambil handphonenya berharap Key yang nelfon.
Pas ngeliat caller ID,Rafa mendengus. Apa coba ini anak pake nelfon Rafa segala?
"Halo." Sapa Rafa ketus.
"Jutek amat sih." Kata orang itu.
"Terserah. Mau apa sih lo nelfon gue?" Tanya Rafa masih dengan nada yang sama.
Orang itu ketawa setan. "Gue tau kok,lo suka sama Key. Gimana kalo kita kerja sama? Gue nanti bisa dapetin Jason,lo bisa dapetin Key?"
Rahang Rafa mengeras. Tawarannya emang menggiurkan,tapi Rafa mau dapetin Key dengan usahanya sendiri.
"Sori,gue gamau. Apalagi kerja sama bareng orang busuk kayak lo,Kin." Kata Rafa.
"Gue gak busuk!" pekik Kintan.
Rafa tertawa sinis, "Gak busuk kata lo? Nyiram dia pake air terus ngedoain dia mati,itu gak busuk?"
Rafa sempet nguping percakapan Kintan sama gengnya itu pas hari dimana Key nerima Jason.
"Lo nyebelin!" Abis itu Kintan memutuskan sambungan telfon secara sepihak.
Rafa menghela nafas,dia yakin bisa dapetin Key dengan usahanya.
=========================
Tbc.
Heyoooo! Gimana yang ini?:3 btw,cerita ini klimaksnya bentar lagi. Soalnya gue mau bikin cerita ini dalam belasan part aja gak sampe dua puluhan gitugitu. Maaf kalo kurang memuaskan atau terlalu terburu-buru:( tapi semoga kalian suka! hehe
Terimakasiiihhh yaangg udaah vomments!<33 dan makasih lagii untuk 200+ votesnyaa!:D gue seneng broh.
-Andien
KAMU SEDANG MEMBACA
Key
Teen FictionIni cerita tentang Key. Cewek yang menyukai seseorang walaupun tersakiti berkali-kali. Seperti kata Key,"Cinta itu butuh perjuangan." • Cover by : sashimii