➖ midnight call

11.6K 1.2K 69
                                    

haihhh! sekadar info aja, 95hearts ini aku tulis khusus untuk taesoo yang ada di buku Hartono Super Family. jadi, bisa aja episode di sini lanjutan dari problem Kak Jisoo dan pacarnya di sana. atau bisa juga jadi spoiler untuk next episode di buku HSF. (づ ̄ ³ ̄)づ

 (づ ̄ ³ ̄)づ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jisoo melempar-lempar pelan ponselnya. Setelah diselamatkan oleh adik-adiknya yang bodoh dari si pelakor bernama Jiho--adik tingkatnya yang mau ngerebut Taeyong, Jisoo seharian cuma mengurung diri di kamar, sampai tengah malam seperti sekarang.

Bawaannya badmood. Untung besok nggak ngampus. Pintu kamarnya pun udah digedor-gedor berapa kali sama Jaemin, tapi dia sahut seadanya.

KRRIIIINGGGGG

Jisoo jerit sendiri. Keterkejutan Jisoo dari bunyi telepon, ini pasti ulah Mama yang ganti dering ponselnya.

"Halo?"

"Sayaaaaaaang!"

"Apa sih? Norak."

Baru aja Jisoo mau matiin telepon, Taeyong udah mekik lagi.

"Jangan dimatiin!"

"Cepet ngomong, aku mau tidur."

"Kamu jangan berubah jadi judes gitu. Aku sampe jual harga diri demi kamu di depan adik-adik ka--"

"Gak penting banget sih, yong. Omongin aja intinya apa."

"Ya ampun aku tadi lagi ngomong langsung kamu potong."

Terdengar decakan sebal di ujung telepon. Jisoo pun nggak menanggapi, membiarkan Taeyong melanjutkan omongannya.

"Kamu nggak boleh mikir yang macem-macem tentang aku. Udah lelah hati aku dilarang buat hubungin kamu sama adik-adik kamu. Aku dituduh pacaran sama Yuta lah, playboy lah."

Jisoo berusaha keras menahan tawanya. Alhasil, Jisoo hanya tersenyum.

"Pokoknya, kalau di kampus, harus kemana-mana dengan aku. Jiho itu udah aku ancam, jadi dia gak bakal berani. Oke? Dah, tidur gih."

"Kamu nelepon aku cuma buat ngomong gituan, Taeyong!?!?!"

"Ya abisnya kalau aku ke rumah kamu pasti tetep gak dibukain pintu."

"Aku tuh pusing punya pacar kayak kamu, Yong. Ada aja yang gangguin. Coba kamu tuh jadi orang jelek aja biar aku doang yang suka!"

"Nggak apa-apa, yang penting kamunya nggak putusin aku kalau aku jadi jelek."

Jisoo misuh-misuh sendiri.

"Tapi, aku mana bisa jelek?"

Jisoo menghela napas sambil tetap berusaha nggak senyum.

"Yong."

"Apa cantik?"

"Kamu tuh kalo di depan orang lain sok cuek, sok irit ngomong. Tapi kalau dengan aku, kamu bahkan selalu ngelapor warna celana dalam kamu apa tiap hari. Dah ah, mau tidur."

Tuut.

Jisoo merebahkan badannya di tempat tidur. Bibirnya tak henti mengulas senyum. Walaupun udah sama-sama hampir setahun, Taeyong tetap aja bisa buat hati Jisoo meletup-letup.

Dan, tepat jam 00.41, setelah Taeyong diizinkan oleh adik-adiknya Jisoo buat nelepon kakak mereka, barulah Jisoo bisa tidur nyenyak.

Mimpiin Taeyong yang kelak jadi orang sukses.

Nikah.

Terus punya anak.

1995 hearts | Taeyong & JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang