➖ grebek!

5.4K 636 30
                                    

Yoona dan Changwook udah bilang ke Taeyong kalo mereka bakal pergi arisan keluarga. Sebenarnya, Taeyong mau aja ikut mengingat ada setumpuk makanan yang menanti. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, sepupu-sepupunya kebanyakan nggak dateng dan malah tersisa yang masih SD. Ujung-ujungnya pasti disuruh jadi babysitter dianya.

Alhasil, Taeyong lebih milih leyeh-leyeh di sofa ruang tengah sambil ngemilin keripik pisang. Olahraga, males. Beres-beres rumah, apalagi. Chat pacar tersayang, nggak dibales.

BiNGUNG diA.

TOK TOK! BRAK! TOK TOK!

Taeyong terperanjat. Sore-sore gini, mana ada yang berani gedorin pintu rumah dia kecuali dek Chenle, tetangganya?

Jadi seratus persen Taeyong yakin pasti Chenle yang dateng sambil misuh-misuh nganterin makanan atau minta dianterin les piano.

"IYA SAB--"

TOK TOK! BRAK!

"IYA SABAR DEK KONGLOMERAT."

Hampir menyamai cepatnya Jaemin berlari, Taeyong sudah sampai di pintu. Tangannya terulur memutar kunci, dan voila, tamu tak diundang.

"JUN? TEN? JAEMIN? Dateng-dateng nggak ngomong? Tau gitu bisa dibu--"

"Hm, you so bacot," sela Ten.

Ketiga adik Jisoo itu nyelonong masuk ke rumah Taeyong, padahal tuan rumah belom sempet bilang 'ayo masuk anggap aja rumah sendiri'.

Mereka langsung mendaratkan bokong di sofa yang baru Taeyong tinggalkan. Jaemin merampas keripik pisang, sementara Jun melirik-lirik adiknya itu, mau ikut ngemil tapi gengsi.

"Ngapain? Di rumah gak ada orang?" tanya Taeyong.

"Ada keles," jawab Ten.

Oke, benar, bagi Taeyong, Ten adalah calon adik iparnya yang paling nyoLot aNd nGEGas.

"Terus ngapain ke sini?" Taeyong masih gigih bertanya maksud kedatangan mereka.

Selanjutnya, Jun yang berbicara. "Bang, siapin dulu minum. Haus nih baru nanti kita bincang-bincang."

Taeyong memutar bola matanya malas. Dengan langkah gontai, ia bergerak menuju dapur untuk memenuhi permintaan tamunya. Rencananya pun, minumannya bakal dikasih garem biar rasa kesal Taeyong tersalurkan. Tapi pas inget kalau mereka bertiga adalah salah satu kunci agar bisa meminang Jisoo kelak, Taeyong mengurungkan niat jahatnya.

Gak lama setelahnya, Taeyong udah balik ke ruang tengah bersama empat gelas sirup rasa jeruk, pakai es batu juga.

"Nah gini dong, tamu kan raja," celetuk Ten, menggantikan ucapan terima kasih yang seharusnya disampaikan.

"Nah sekarang, ngapain ke sini?"

"Katanya mau ngasih bang Taeyong pelajaran," ujar Jaemin. Kedua abangnya serempak melotot ke arah Jaemin, sementara Taeyong ber-oh ria.

Belum sempat pembicaraan berlanjut, tiba-tiba pintu kembali digedor. Iya, digedor, kayak BRAK BRAK BRAAKKKk!!!

Yang punya rumah bingung, kalo pintunya sampe rusak, siapa yang harus dia tuntut buat ganti rugi.

Tanpa berkata apa-apa, Taeyong membuka pintu depan--mendapati sang pujaan hati yang ditunggu-tunggu, tengah berdiri berdampingan dengan Bang Namjoon, yang Taeyong ketahui sebagai tetangga Jisoo yang bawel-able.

"Sayang.." sapa Taeyong dengan muka cerah. Jisoo membalasnya dengan cara sama, begitu juga bang Namjoon walaupun dia nggak disapa.

Taeyong menggiring Jisoo masuk. "Ayo masuk. Dianterin sama Bang Namjoon?"

"Iyalah, gak liat kau aku pegang kunci mobil nih nih nih??" Bang Namjoon menunjukkan kunci mobil pajero spornya.

"Iye iye liat," sahut Taeyong.





























"Jadi, maksud kedatangan kami ke sini," mulai Ten, yang sengaja menggantungkan kalimatnya.

Ten melirik Jun terlebih dulu. Jun melirik Jaemin. Jaemin malah melirik Bang Namjoon yang sibuk keliling-keliling rumah Taeyong sambil ngomong bahasa batak, ngomentarin foto-foto keluarga Taeyong.

Sedangkan Jisoo, leyeh-leyeh di samping Taeyong karena beberapa hari yang lalu sempet berantem karena Jisoo ngelove-ngelove foto Mark Tuan.

"Bang," panggil Jaemin.

Taeyong nyahut. "Hah?"

"Lo ngapain nyium-nyium kakak gue waktu nge-vlive bareng!?" protes Jun, sebelum Jaemin yang ngomong. Kalo Jaemin yang ngomong pasti lemah gemulai.

"Ya kan cuma sedetik, abis itu gue dorong ke bawah," bela Taeyong.

Jisoo memutar bola matanya. "Alah, tadi di rumah sempet nanyain ke gue 'kak gimana rasanya dicium' 'kak gimana rasanya first kiss nya dirampas?'"

"HAH TERCIDUK!" Taeyong menaikkan alisnya.

"Lagian, Taeyong nggak nyium gue. Mulutnya langsung gue tabok, kalian aja yang heboh dasar penonton bayaran," lanjut Jisoo, nyinyir.

1995 hearts | Taeyong & JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang